Pembunuhan
Marah Dipecat, Seorang Pria Tebas Satu dari Tiga Bosnya Hingga Tewas, Lalu Coba Bunuh Diri
Gusar dipecat, Yee Jing Man menyerang tiga bosnya, satu tewas ditebas, satu cedera ditikam, dan bos ketiga dipaksa menelan amplop angpao
Editor:
hasanah samhudi
Yee mengirim pesan kepada Pan bahwa dia sudah buat keputusan dan jangan lari. Yee menuduh telah diperlakukan “seperti pengemis” karena Pan memberinya angpao 20 dolar AS pada Tahun Baru Imlek tahun itu.
Serangan di Kantor
Yee tiba di kantor pukul 12.55. Dia berjalan ke arah Li, yang duduk di mejanya, dan langsung menebas kepala dan leher Li dari belakang.
Yee kemudian berjalan ke arah Lin dan menikamkan pisaunya beberapa kali ke arah belakang lehernya.
Yee kemudian mengarahkan pisaunya kea rah Pan dan melemparkan amplop angpao yang sebelumnya diberikan Pan padanya. Dia menyuruh Pan memakannya.
Baca juga: KPK Sebut Singapura Surga Para Koruptor asal Indonesia, Ini Alasannya
Beberapa karyawan menyaksikan serangan itu.
Namun Yee menutup pintu dan membarikade pintu masuk dengan lemari dan meja untuk mencegah orang keluar atau masuk. Lin mengalami pendarahan dan meminta pekerjanya untuk memanggil ambulans.
Yee memberi tahu Pan, "Saya tidak punya cara untuk pergi" dan menikam perutnya sendiri dengan pisau sebelum menyayat pergelangan tangannya dengan helikopter.
Saat jatuh ke lantai, Yee muntah dan berkata dalam bahasa Mandarin: "Mengapa kalian semua harus memecat saya, saya tidak punya cara lain untuk pergi."
Petugas tiba di tempat kejadian dan menahan Yee, yang saat itu melakukan perlawanan.
Lin dinyatakan meninggal di tempat oleh paramedis. Dia mengalami beberapa luka termasuk luka menganga sepanjang 19,5 cm di lehernya, dan dia meninggal karena luka sayatan di leher.
Li menderita luka-luka termasuk di kepala, luka di wajah dan rahang retak.
Baca juga: Singapura Telah Siapkan Skenario Terburuk jika Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemik
Yee dirawat di rumah sakit karena luka robek di hati akibat luka tusukan dan luka dalam di pergelangan tangannya.
Dia didiagnosis dengan gangguan depresi mayor, ditempatkan dalam pengawasan kemungkinan bunuh diri dan mendapat pengobatan antidepresan dan obat penenang.
Jaksa menuntut setidaknya 21 tahun penjara, dengan alasan tingkat perencanaan dan pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan manusia yang ditampilkan.