Selasa, 9 September 2025

Virus Corona

Cerita Warga Jakarta Kesulitan Cari Tabung dan Isi Ulang Oksigen Jadi Sorotan Media Asing

Di Ibu Kota Indonesia ini, oksigen merupakan komoditas yang semakin berharga ketika negara berpenduduk 276,4 juta orang melaporkan lonjakan Covid-19.

Tangkap Layar Al Jazeera
Di Ibu Kota Indonesia ini, oksigen merupakan komoditas yang semakin berharga ketika negara berpenduduk 276,4 juta orang melaporkan lonjakan kasus infeksi Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan orang mengantre untuk mendapatkan oksigen di di Jakarta Selatan.

Di Ibu Kota Indonesia ini, oksigen merupakan komoditas yang semakin berharga ketika negara berpenduduk 276,4 juta orang melaporkan lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Satu di antara media Timur tengah, Al Jazeera turut menyoroti situasi ini.

"Saya di sini mengantre untuk membeli tabung oksigen untuk ibu saya, dia dinyatakan positif (Covid-19) pada Minggu (10/7/2021) dan kami mencoba pergi ke beberapa rumah sakit, tetapi semuanya penuh," kata Pinta sembari menunggu antrean.

"Saya menerima daftar tempat yang menjual oksigen, tetapi setiap tempat yang kami kunjungi tutup dan (oksigennya) habis. Alhamdulilah, teman saya menyarankan untuk datang ke sini," ucapnya.

Baca juga: Ambulans, Mobil Jenazah dan Truk Pengangkut Oksigen Boleh Pakai Jalur Busway

Baca juga: Lusius Pontang-Panting Cari Tabung Oksigen Selamatkan Ibunya yang Kena Happy Hipoxia

Tabung Oksigen Langka Disorot Al Jazeera
Di Ibu Kota Indonesia ini, oksigen merupakan komoditas yang semakin berharga ketika negara berpenduduk 276,4 juta orang melaporkan lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Tabung oksigen di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir jadi perebutan yang tidak terduga.

Peluang pasien yang terpapar Covid-19 untuk bertahan hidup bisa sangat kecil, tergantung apakah kerabat mereka bisa mendapatkan tabung oksigen di toko dan waktu yang tepat.

Wanita lain dalam antrean, Winda menuturkan ia berusaha mencari oksigen untuk sang kakak ipar.

“Saya kesulitan menemukan oksigen tadi malam. Saya pergi ke lima tempat, termasuk toko ini dan pasar obat besar tetapi semuanya habis,” katanya.

“Kami pergi ke puskesmas, mereka bilang (akan) memberi oksigen di rumah sambil menunggu rumah saki. Tapi kami sudah menunggu dua hari dan tidak ada rujukan rumah sakit.”

Baca juga: Pemerintah akan Impor 40 Ribu Ton Oksigen Liquid dan 50 Ribu Konsentrator untuk Pasien Covid

Baca juga: Terima 1.000 Oksigen dan 1 Juta Vaksinasi Shopee, Menkes: Ini Bentuk Penghargaan bagi Kemanusiaan

Terjadinya lonjakan angka Covid-19 membuat kebutuhan oksigen di tanah air semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan (Shutterstock)
Terjadinya lonjakan angka Covid-19 membuat kebutuhan oksigen di tanah air semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan (Shutterstock) 

Kekhawatiran makin meningkat

Minanti yang berusia 29 tahun merawat ayahnya yang sudah lanjut usia di rumah, setelah dia mencoba dan gagal membawanya ke rumah sakit.

Sang ayah menderita diabetes, dan juga memiliki masalah jantung dan ginjal, membuatnya berisiko lebih tinggi terkena virus corona.

Tapi ia tetap tidak bisa mendapatkan tempat di rumah sakit Jakarta yang padat.

“Kami mencoba (pergi ke) rumah sakit di dekat rumah kami. Kami pergi ke unit gawat darurat dan mereka berkata, 'lihat sekeliling, itu penuh,' dan mereka memberi tahu kami bahwa mereka memiliki masalah dengan (pasokan) oksigen,” kata Minanti.

“Rumah sakit lain juga penuh. Mereka memiliki tenda di depan gedung, penuh dengan orang saki. Kami merasa sangat takut.”

Sekarang, seperti ribuan orang Indonesia, Minanti memahami perjuangan berusaha mendapatkan tabung oksigen selama gelombang infeksi ini.

“Sangat sulit mendapatkan tangki oksigen. Kami meminjamnya dan tiba-tiba pemiliknya meminta kembali karena mereka juga terkena Covid,” katanya.

Akhirnya, ia bisa membeli tangki oksigen – tetapi mengisi ulang (tabung) adalah perjuangan yang terus-menerus.

“Hampir seperti keajaiban untuk mendapatkan tabung itu," katanya.

Sekarang, sang ayah harus mendapatkan oksigen terus menerus karena masalah pernapasan.

“Seharusnya pemerintah cepat tanggap dari awal… sekarang kasus-kasus meledak. Tabung oksigen sulit dibeli, sulit diisi ulang, dan rumah sakit sudah penuh.”

Baca juga: Bea Cukai Fasilitasi Hibah Ventilator dan Tabung Oksigen dari Singapura

Baca juga: Indonesia Terima Bantuan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin dari Sea Group

PENGISIAN OKSIGEN.MEDIS - Warga melakukan.pengisian oksigen medis di sebuah depo Jalan Gatot Subroto, Kota Tangerang, Kamis (8/7/2021). Kebutuhan akan oksigen medis untuk pengobatan Covid-19, di kota Tangerang madih tetap tinggi, ini terlihat masih banyaknya antrian warga yang membutuhkan pengisian ulang oksigen medis. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
PENGISIAN OKSIGEN.MEDIS - Warga melakukan.pengisian oksigen medis di sebuah depo Jalan Gatot Subroto, Kota Tangerang, Kamis (8/7/2021). Kebutuhan akan oksigen medis untuk pengobatan Covid-19, di kota Tangerang madih tetap tinggi, ini terlihat masih banyaknya antrian warga yang membutuhkan pengisian ulang oksigen medis. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Tak bisa membantu

Bukan hanya masyarakat umum yang berjuang dengan kekurangan oksigen dan obat-obatan, para profesional kesehatan juga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka tidak memiliki cukup kebutuhan untuk membantu semua orang yang membutuhkan.

Dr Erni Herdiani adalah Kepala Puskesmas Lemah Abang di Bekasi, di pinggiran Jakarta.

“Kami membutuhkan tangki oksigen, pengisian oksigen, dan obat-obatan. Kami mengobati kondisi yang parah, kami membutuhkan obat-obatan seperti remdesivir dan kami tidak dapat menemukannya,” katanya.

“Kami perlu memberi pasien oksigen dan obat-obatan. Kami kekurangan tangki oksigen … ini di luar dugaan saya. Begitu banyak pasien yang membutuhkan oksigen dan pengisian ulang akhir-akhir ini bahkan lebih sulit.”

Dr Erni ingin membeli lebih banyak tabung oksigen untuk kliniknya tetapi mengatakan itu tidak mungkin.

“Saat ini, kami tidak bisa membelinya. Tidak ada tank. Kami membutuhkan pemerintah untuk menyediakannya,” ucapnya.

Berita lain terkati Virus Corona

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan