Vaksin Sinovac: Apakah keberhasilan vaksin asal China telah memudar di Asia?
Keputusan Thailand dan Indonesia mengubah kebijakannya untuk mendapatkan vaksin dari luar China telah menimbulkan pertanyaan tentang kemanjuran
Sinovac sejauh ini belum berkomentar.
Sejak saat itulah, Malaysia mengumumkan bahwa pihaknya beralih ke vaksin Pfizer setelah menyelesaikan pasokan Sinovac-nya.
Tetapi negara-negara lain seperti Filipina dan Kamboja terus menggunakan vaksin China.
Apakah vaksin China efektif?

Dalam uji klinis di seluruh dunia, vaksin virus yang tidak aktif dari Sinovac dan Sinopharm telah terbukti efektif 50% hingga 79% dalam mencegah infeksi Covid yang bergejala.
Tetapi vaksin ini masih sangat efektif sebagai pencegahan agar tidak rawat inap atau kematian akibat Covid - penelitian menemukan suntikan Sinovac 100% efektif di Brasil dan 96% hingga 98% efektif di antara para pekerja medis Indonesia.
Fakta bahwa masih banyak yang terpapar infeksi pada orang-orang yang sudah divaksinasi lengkap dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, kata ahli epidemiologi Profesor Benjamin Cowling, dari Universitas Hong Kong.
Salah satunya adalah bahwa vaksin China, seperti banyak vaksin lainnya, dapat berkurang kemanjurannya seiring waktu.
Sebuah penelitian di Thailand yang dirilis pekan ini menemukan bahwa antibodi pada mereka yang divaksinasi secara penuh dengan Sinovac menurun setengahnya setiap 40 hari.
Lainnya adalah bahwa uji klinis memiliki kumpulan data yang lebih kecil dibandingkan dengan kasus-kasus infeksi yang nyata, terutama di Indonesia yang mengalami peningkatan jumlah infeksi harian hingga puluhan ribu.
Bisa juga lantaran kehadiran varian Delta yang lebih menular, yang telah terdeteksi pada 60% kasus baru-baru ini di Indonesia dan 26% kasus di ibu kota Thailand, Bangkok.
Belum ada data publik tentang kemanjuran vaksin China terhadap salah satu varian Covid.
Tetapi studi pendahuluan mengungkapkan bahwa vaksin virus yang tidak aktif, seperti Sinopharm dan Sinovac, dapat menawarkan perlindungan 20% lebih sedikit terhadap varian Delta daripada terhadap virus asli, menurut Prof Cowling.
Tidak ada vaksin yang sepenuhnya efektif dalam mencegah infeksi Covid, katanya, dan sementara vaksin China "tidak 100% efektif, mereka masih menyelamatkan banyak nyawa".
Para ahli menekankan bahwa adanya ledakan infeksi Covid-19 tidak berarti vaksin tidak ada gunanya, karena imunisasi membantu menghentikan orang-orang dari sakit parah akibat Covid-19.
