Rabu, 10 September 2025

Korea Utara Peringatkan AS dan Korea Selatan akan Hadapi Krisis Kemanan Jika Tetap Latihan Militer

Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan akan mengalami krisis keamanan jika tetap melanjutkan latihan militer gabungan.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
Freepik.com
Bendera Korea Utara - Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan akan mengalami krisis keamanan jika tetap melanjutkan latihan militer gabungan. 

"Pyongyang juga berusaha menekan calon presiden Korea Selatan untuk mengungkapkan perbedaan dengan kebijakan AS mengenai sanksi dan denuklirisasi," tambahnya.

Baca juga: Korea Utara Menentang Latihan Militer AS dan Korea Selatan hingga Ancam Keamanan Kedua Negara

Kim Yo Jong Menentang Latihan Militer Gabungan AS dan Korea Selatan

Kim Yo Jong, pejabat kuat Korea Utara sekaligus saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un, memberikan peringatan kepada Amerika Serikat dan Korea Utara.

Hal itu disampaikan Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA pada Selasa (10/8/2021).

Peringatan tersebut terkait dengan program latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Kantor berita Yonhap melaporkan pada Senin (9/8/2021), Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan militer pada Selasa (10/8/2021).

Kedua negara itu tetap melanjutkan latihan meskipun Korea Utara memberi peringatan bahwa program tersebut akan menghambat kemajuan dalam meningkatkan hubungan antar-Korea.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Sebut Korea Selatan Pengkhianat karena Gelar Latihan Militer Bersama AS

Dikatakan Kim Yo Jong, Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menghadapi ancaman keamanan yang lebih besar jika tetap melanjutkan latihan militer bersama.

"Latihan itu adalah tindakan yang tidak diinginkan dan merusak diri sendiri yang mengancam rakyat Korea Utara dan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea," kata Kim Yo Jong sebagaimana dilansir CNA.

"Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menghadapi ancaman keamanan yang lebih serius dengan mengabaikan peringatan berulang kami untuk melanjutkan latihan perang yang berbahaya," tambahnya.

Kim Yo Jong menuduh Korea Selatan melakukan tindakan berbahaya karena melanjutkan latihan tak lama setelah hotline antara Pyongyang dan Seoul dihubungkan kembali dalam upaya untuk meredakan ketegangan.

Reaksi Korea Utara terhadap latihan itu mengancam akan menggagalkan upaya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membuka kembali kantor penghubung bersama yang diledakkan Pyongyang tahun lalu dan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan.

Pada Senin (10/8/2021), Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, waktu, skala dan formasi latihan belum selesai.

Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un ini dinilai sebagai pengganti terkuat sang kakak untuk menjadi pemimpin Korea Utara selanjutnya.
Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un ini dinilai sebagai pengganti terkuat sang kakak untuk menjadi pemimpin Korea Utara selanjutnya. (Jorge Silva/AP via The Guardian)

Pasukan Amerika Serikat-Korea Selatan menolak berkomentar, mengutip kebijakannya.

Amerika Serikat menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata daripada kesepakatan damai, meninggalkan semenanjung Korea dalam keadaan perang teknis.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan