Rabu, 10 September 2025

Afghanistan Memanas

Afghanistan Jatuh ke Taliban dengan Cepat, Ini “Kesalahan” Pentagon yang Diduga Menyebabkannya

Pengamat melihat sejumlah kesalahan dilakukan Pentagon selama 20 tahun berada di Afghanistan dan membuat Taliban cepat mengalahkan militer Afghanistan

Editor: hasanah samhudi
voa
Inspektur Jenderal Khusus AS bagi Pembangunan Kembali Afghanistan (SIGAR), John Sopko 

Jumlah Tentara

Selama berbulan-bulan, para pejabat Pentagon bersikeras bahwa pasukan Afghanistan menang jumlah dibandingkan dengan Taliban.

Baca juga: Kondisi Terkini setelah Taliban Menguasai Kabul: Terjadi Kepanikan, Presiden Melarikan Diri

Baca juga: Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan

Tentara Afghanistan disebutkan berjumlah 300 ribu orang, sementara Taliban hanya 70 ribu.

Namun Pusat Pemberantasan Terorisme di Akademi Militer AS di West Pointm New York menyebutkan, jumlah tentara itu digelembungkan.

Perhitungan pada Juli 2020, dari 300 personel itu hanya 185 ribu tentara atau pasukan operasi khusus di bawah kendali Kementerian Pertahanan. Sementara sisanya adalah polisi dan personel keamanan lainnya.

Analis West Point mengatakan, hampir 60 persen tentara Afghanistan adalah pejuang terlatih.

Mereka menyimpulkan, perkiraan yang lebih akurat tentang kekuatan tempur tentara, kecuali 8.000 personel angkatan udara, adalah 96.000.

Baca juga: Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan

Baca juga: Kenapa Taliban Begitu Cepat Rebut Kota-kota Besar di Afghanistan? Ke Mana Tentara yang Dilatih AS?

Laporan SIGAR juga menyebutkan, tentara Afghanistan juga menghadapi masalah desersi.

Pada tahun 2020, tentara Afghanistan harus mengganti 25 persen dari kekuatannya setiap tahun, yang sebagian besar akibat desersi.

Sementara militer Amerika yang bekerja dengan Afghanistan melihat tingkat desersi ini sebagai masalah yang "normal".

Janji Setengah Hati

Para pejabat Amerika dikatakan berulang kali berjanji akan terus mendukung tentara Afghanistan setelah 31 Agustus, batas waktu AS menarik pasukannya.

Tetapi AS dikatakan tidak pernah menjelaskan bagaimana hal ini akan dilakukan secara logistik.

Baca juga: Siapa Taliban dan Apa yang Terjadi saat Ini di Afghanistan? Berikut 5 Hal yang Perlu Diketahui

Baca juga: Jika Taliban Kuasai Afghanistan, Para Wanita Takut Dieksekusi hingga Larangan Tak Boleh Keluar Rumah

Selama kunjungan terakhirnya ke Kabul, pada bulan Mei, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengemukakan kemungkinan membantu Afghanistan mempertahankan angkatan udara mereka - dari jauh - melalui pendekatan yang dia sebut logistik "di atas cakrawala".

Konsep yang tidak jelas itu menyiratkan penggunaan sesi pelatihan virtual dengan konferensi video pada platform Zoom.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan