Virus Corona
Singapura Tawarkan Vaksin Booster kepada Lansia dan Orang dengan Gangguan Kekebalan
Lansia berisiko terinfeksi Covid-19 kategori gejala parah dan dapat mengembangkan respons kekebalan lebih rendah dari rejimen vaksinasi dua dosis.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Singapura akan menawarkan vaksin Covid-19 penguat (booster) kepada orang-orang dengan gangguan kekebalan (immunocompromised) kategori sedang hingga parah, kelompok usia lebih dari 60 tahun, serta penghuni fasilitas perawatan lanjut usia (lansia).
Seperti disampaikan salah satu Ketua Gugus Tugas Covid-19 multi-kementerian, Gan Kim Yong, pada hari Jumat.
"Kementerian Kesehatan Singapura an Komite Ahli Vaksinasi Covid-19 telah mengevaluasi perlunya vaksin booster," kata Kim Yong.
Baca juga: Pejabat Senior di FDA Mendadak Mundur, Tak Sejalan dengan Gedung Putih Soal Dosis Booster
Setelah meninjau bukti yang tersedia dan meneliti keamanan dan efektivitas vaksin booster yang diberikan secara global, komite telah merekomendasikan, dan Departemen Kesehatan (Depkes) negara itu telah setuju untuk memulai program booster bagi 3 kelompok ini.

"Lansia berisiko terinfeksi Covid-19 dengan kategori gejala parah dan dapat mengembangkan respons kekebalan yang lebih rendah dari rejimen vaksinasi dua dosis mereka," kata Depkes.
Hal itu ditambah dengan penurunan kekebalan yang diperkirakan terjadi dari waktu ke waktu.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (3/9/2021), tiga kelompok prioritas ini harus menerima dosis booster vaksin mRNA sekitar enam sampai sembilan bulan setelah menyelesaikan program utama rejimen vaksinasi mereka.
Baca juga: Vaksin Booster untuk Kalangan Medis Jepang Dimulai Akhir Oktober 2021
"Ini untuk memastikan tingkat perlindungan yang lebih tinggi dari infeksi dan melanjutkan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah, serta mengurangi kemungkinan lonjakan infeksi dan lebih banyak lagi orang yang sakit parah," tegas Depkes.
Sekitar enam bulan telah berlalu sejak gelombang pertama lansia berusia 60 tahun ke atas ini menyelesaikan dosis kedua mereka pada Maret 2021, di bawah program vaksinasi nasional.
Mereka akan memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis ketiga pada bulan ini, sementara terkait rincian lebih lanjut tentang pelaksanaan suntikan booster akan diumumkan kemudian.
Orang dengan kondisi immunocompromised memiliki 'respons imun yang tumpul' terhadap vaksinasi, dan juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19.
"Orang-orang ini direkomendasikan untuk menerima dosis ketiga dari vaksin mRNA yang sama pada dua bulan setelah dosis kedua mereka, sebagai bagian dari vaksinasi utama mereka untuk memastikan bahwa mereka memulai dengan respons imun protektif yang memadai terhadap vaksinasi," kata Depkes.
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan bahwa individu dengan gangguan kekebalan akan dihubungi oleh dokter mereka.
Ong menambahkan bahwa dengan varian baru, ada lebih banyak terobosan infeksi yang muncul meskipun warga telah melakukan vaksinasi, dan kekuatan perlindungan pun menurun karena antibodi berkurang dari waktu ke waktu.