China Bebaskan Dua Warga Kanada Yang Diduga Mata-mata Setelah Bos Huawei Dibebaskan
China membebaskan dua warga Kanada yang dituduh sebagai mata-mata, setelah Kanada membebaskan bos Huawei yang dituduh melakukan penipuan
Editor:
hasanah samhudi
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan negaranya senang dengan keputusan China,.
Namun ia menegaskan, kedua warga Kanada itu telah menderita "lebih dari dua setengah tahun penahanan sewenang-wenang".
Sebelumnya pada hari Jumat (24/9/2021), seorang hakim Kanada memerintahkan pembebasan Meng, kepala keuangan Huawei.
Ini dilakukan setelah Meng mencapai kesepakatan dengan jaksa AS atas tuduhan penipuan terhadapnya.
"Selama tiga tahun terakhir hidup saya telah terbalik," katanya kepada wartawan di luar gedung pengadilan Vancouver.
Baca juga: Eropa Larang Penerapan Teknologi 5G dari Huawei, Apa Alasannya?
Baca juga: Huawei Kena Sanksi, Penjualan Apple Diprediksi Akan Meningkat
"Saya tidak akan pernah melupakan semua harapan baik yang saya terima dari orang-orang di seluruh dunia," katanya.
Sebelum penangkapannya, jaksa AS menuduh Meng melakukan penipuan.
Ia dituduh menyesatkan bank agar memproses transaksi untuk Huawei yang melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Sebagai bagian dari perjanjian, Meng mengaku menyesatkan HSBC tentang hubungan Huawei dengan Skycom, sebuah perusahaan yang berbasis di Hong Kong yang beroperasi di Iran.
Departemen Kehakiman AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya terus mempersiapkan persidangan terhadap Huawei, yang masih dalam daftar hitam perdagangan.
Baca juga: Takut Merugi Multi-Miliar Dolar, Trump Izinkan Intel Kembali Pasok Komponen ke Huawei
Baca juga: Pemerintah AS Izinkan Qualcomm Jual Chipset ke Huawei
Meng adalah putri sulung dari miliarder Ren Zhengfei, yang mendirikan Huawei pada tahun 1987.
Zhengfei juga bertugas di tentara Tiongkok selama sembilan tahun, hingga 1983, dan merupakan anggota Partai Komunis Tiongkok.
Huawei kini menjadi pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.
Perusahaan ini dikritisi dunia dengan tuduhan bahwa pihak berwenang China dapat menggunakan peralatannya untuk spionase. Namun tuduhan ini dibantah perusahaan itu.
Pada 2019, AS memberlakukan sanksi terhadap Huawei dan menempatkannya dalam daftar hitam ekspor. (Tribunnews.com/BBC/Hasanah Samhudi)