Rabu, 20 Agustus 2025

Perbatasan Negara Dipenuhi Pengungsi, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko Justru Main Hoki Es

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bermain hoki es di tengah krisis migran di perbatasan dengan Uni Eropa.

Sky News
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bermain hoki es di tengah krisis migran di perbatasan dengan Uni Eropa. 

Tetapi pada akhir Mei, Lukashenko memperingatkan UE bahwa negaranya tidak akan menghentikan perjalanan "narkoba dan migran" menuju Eropa.

Polandia menuduh Belarusia menyerahkan visa transit kepada warga negara dari beberapa negara untuk menarik migran datang, serta mengatur transportasi mereka ke perbatasan dan bahkan memberi mereka alat untuk memotong pagar.

Lukashenko juga dituduh menakut-nakuti Eropa dengan gelombang besar migran - membangkitkan kenangan akan krisis 2015 ketika beberapa ratus ribu orang mencapai Yunani dari negara tetangga Turki.

3. Tanggapan Polandia

Pihak berwenang Polandia telah menanggapi dengan keras kedatangan para migran.

Polandia memberlakukan keadaan darurat yang mencegah bantuan dikirimkan kepada mereka yang terperangkap di daerah perbatasan.

Undang-undang yang baru disahkan telah memungkinkan polisi untuk mengabaikan permintaan suaka dan dengan cepat mengusir para migran kembali ke Belarus.

Pemerintah juga telah menyetujui tembok perbatasan baru bergaya Donald Trump untuk menjauhkan pengungsi dari Polandia.

Menurut pemerintah, hampir 30.000 percobaan penyeberangan perbatasan telah terjadi tahun ini, termasuk 17.000 pada bulan Oktober.

4. Dari Mana Saja Pengungsi Berasal?

Sebuah gambar yang diambil pada 11 November 2021 menunjukkan para migran di sebuah kamp di perbatasan Belarusia-Polandia di wilayah Grodno. Ratusan migran yang putus asa terjebak dalam suhu beku di perbatasan. Hadirnya pasukan dari kedua belah pihak telah menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi.
Sebuah gambar yang diambil pada 11 November 2021 menunjukkan para migran di sebuah kamp di perbatasan Belarusia-Polandia di wilayah Grodno. Ratusan migran yang putus asa terjebak dalam suhu beku di perbatasan. Hadirnya pasukan dari kedua belah pihak telah menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi. (Leonid Shcheglov / BELTA / AFP)

Sebagian besar migran yang menuju perbatasan timur Uni Eropa melarikan diri dari konflik atau kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika.

Sebagian besar dari mereka adalah orang Kurdi dari Irak utara.

Selama tiga bulan terakhir, 1.600 orang telah mencapai Belarus dengan visa turis dari Kurdistan Irak, menurut Asosiasi Pengungsi Kurdistan.

Beberapa berasal dari Suriah yang dilanda perang, di mana perang saudara yang brutal meletus sepuluh tahun lalu.

Seorang wanita Polandia yang tinggal di dekat perbatasan mengatakan kepada AFP bahwa dia juga melihat migran dari Yaman, Pantai Gading dan bahkan Kuba.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan