Selasa, 9 September 2025

Virus Corona

Menkes Jerman Beri Peringatan Keras pada Warga: Divaksin Covid-19 atau Mati

Menkes Jerman dengan keras memperingatkan masyarakat bahwa mereka akan "divaksinasi, disembuhkan, atau mati" menyusul terjadinya gelombang Covid baru.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
AFP/CHRISTOF STACHE
Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. (Photo by Christof STACHE / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Jerman dengan keras memperingatkan masyarakat bahwa mereka akan "divaksinasi, disembuhkan, atau mati" menyusul terjadinya gelombang infeksi Covid-19 baru di Eropa.

Diketahui belakangan ini sejumlah negara Eropa memberlakukan pembatasan kembali karena kenaikan kasus virus corona yang signifikan.

“Pada akhir musim dingin ini, seperti yang kadang-kadang dikatakan secara sinis, hampir semua orang di Jerman akan divaksinasi, sembuh, atau mati,” kata Menkes Jens Spahn.

Dia mendesak agar masyarakat segera melakukan vaksinasi.

Dilansir BBC, Jerman saat ini berada dalam gelombang ke-4 pandemi Covid-19. 

Baca juga: Jika Target Vaksinasi Tercapai, RI Bisa Terhindar dari Gelombang Ketiga Covid saat Akhir Tahun

Baca juga: Protes Pembatasan Covid-19 Musim Dingin, Kerusuhan Melanda Eropa, dari Belanda hingga Austria

Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. (Photo by Christof STACHE / AFP)
Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. (Photo by Christof STACHE / AFP) (AFP/CHRISTOF STACHE)

Kasus harian bertambah dengan cepat hingga membuat fasilitas kesehatan penuh.

Tingkat vaksinasi Jerman jadi yang terendah di Eropa Barat, hanya 68 persen warga yang sudah mendapat dosis penuh.

Bahkan saat ini, tingkat infeksi Covid-19 di Jerman ada di level tertinggi sejak pandemi dimulai.

Para ahli kesehatan memperingatkan ancaman gelombang pandemi kali ini bisa menjadi yang terburuk.

Hanya dalam 24 jam, ada 30.643 infeksi baru, naik 7.000 dari angka kasus sepekan yang lalu.

Sementara itu menurut Worldometers, kasus harian Covid-19 Jerman pada Senin (22/11/2021) sejumlah 40.489 ribu.

Kini pembatasan ketat diberlakukan dan warga yang belum divaksin ditolak masuk tempat tertentu.

Pasar Natal pun juga banyak yang dibatalkan.

Menkes Spahn mengaku tidak ingin mewajibkan vaksinasi Covid-19, namun menurutnya hal itu merupakan kewajiban moral untuk melindungi satu sama lain.

"Kebebasan berarti mengambil tanggung jawab, dan ada kewajiban kepada masyarakat untuk divaksinasi," katanya.

Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. (Photo by Christof STACHE / AFP)
Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. (Photo by Christof STACHE / AFP) (AFP/CHRISTOF STACHE)

Spahn juga mengatakan, orang yang belum divaksin tidak terlindungi jika terpapar varian Delta yang amat menular.

"Dengan varian delta yang sangat menular, sangat, sangat mungkin-bahwa siapa pun yang tidak divaksinasi selama beberapa bulan ke depan akan terinfeksi."

Jerman saat ini berharap Uni Eropa dapat menyetujui vaksinasi untuk anak-anak usia 5-11 tahun.

Menurut data Worldometers pada Selasa (23/11/2021), Jerman memiliki total 5,4 juta kasus Covid-19.

Ada 99 ribu lebih kematian dengan 4,6 juta orang yang sembuh.

Eropa Lagi-lagi Jadi Episentrum Pandemi

Kerumunan orang berjalan melewati toko pakaian di jalan perbelanjaan terkenal Wina, Mariahilferstrasse, di Wina, Austria pada 19 November 2021. - Austria akan memberlakukan penguncian untuk semua dan membuat vaksinasi wajib, Kanselir Alexander Schallenberg mengumumkan pada 18 November 2021, membuat negara yang pertama di UE yang mengambil tindakan tegas seperti kasus virus corona. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)
Kerumunan orang berjalan melewati toko pakaian di jalan perbelanjaan terkenal Wina, Mariahilferstrasse, di Wina, Austria pada 19 November 2021. - Austria akan memberlakukan penguncian untuk semua dan membuat vaksinasi wajib, Kanselir Alexander Schallenberg mengumumkan pada 18 November 2021, membuat negara yang pertama di UE yang mengambil tindakan tegas seperti kasus virus corona. (Photo by JOE KLAMAR / AFP) (AFP/JOE KLAMAR)

Eropa kembali menjadi pusat penyebaran pandemi Covid-19.

Dilansir Forbes, kasus dan kematian meningkat di banyak negara Eropa, di saat negara lain tengah mengalami penurunan tingkat infeksi. 

Banyak negara, terutama di Eropa Tengah dan Timur, menghadapi lonjakan dramatis dan infeksi berada pada tingkat yang memecahkan rekor.

Baca juga: 6 Arahan Presiden Jokowi Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 saat Libur Nataru

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, AS Larang Warganya Bepergian ke Jerman dan Denmark

Slovakia, Slovenia, Austria, Ceko, Jerman, dan Belanda semuanya berada di, atau telah mencapai, tertinggi baru dan kasus meningkat dengan cepat di negara lain.

Protes kekerasan terhadap penguncian baru dan pembatasan lainnya meletus di berbagai negara ketika pemerintah berjuang untuk menahan kasus yang meningkat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Berita lain terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan