Virus Corona
Menkes Jerman soal Gelombang Keempat Covid-19: Orang akan Divaksinasi, Disembuhkan atau Mati
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mendesak warganya untuk vaksinasi, mengatakan di akhir musim dingin ini warga akan divaksin, sembuh atau mati.
Penulis:
Rica Agustina
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn memperingatkan warganya soal gelombang keempat Covid-19 yang melanda negara 'fatherland' itu.
Spahn mendesak warganya untuk segera mengikuti program vaksinasi pemerintah agar dapat melawan varian Delta yang sangat menular.
Spahn mengatakan, pada akhir musim dingin ini, semua orang di Jerman akan divaksinasi, sembuh atau mati.
"Mungkin pada akhir musim dingin ini, seperti yang kadang-kadang dikatakan sinis, hampir semua orang di Jerman akan divaksinasi, disembuhkan atau mati," kata Spahn dikutip dari Channel News Asia.
"Itulah mengapa kami sangat merekomendasikan vaksinasi," tambahnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jepang Tinggal 50 Orang, Jumlah Terendah Sepanjang Tahun 2021
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, AS Larang Warganya Bepergian ke Jerman dan Denmark
Peringatan keras itu datang ketika Jerman berupaya untuk menahan rekor peningkatan kasus virus corona dalam beberapa pekan terkahir, yang telah membuat unit perawatan intensif meluap.
"Kami memiliki situasi yang sangat-sangat sulit di banyak rumah sakit," kata Spahn.
Diketahui, meski akses luas ke vaksin virus corona gratis, hanya 68 persen dari penduduk Jerman yang sudah divaksinasi penuh.
Menurut para ahli, persentase vaksinasi di Jerman terbilang terlalu rendah untuk mengendalikan pandemi.
Jerman, negara terpadat di Uni Eropa, menambahkan 30.643 kasus lagi pada Senin (22/11/2021), menurut badan kesehatan Robert Koch Institute.

Sehingga total kasus Covid-19 di Jerman sejak awal pandemi menjadi lebih dari 5,3 juta.
Hampir 100.000 orang telah meninggal sejauh ini, termasuk tambahan 62 orang selama 24 jam terakhir.
Jerman pekan lalu mengumumkan pembatasan virus corona yang lebih keras untuk menahan gelombang keempat Covid-19 yang ganas.
Warga di daerah dengan tingkat rawat inap yang tinggi dan tidak divaksinasi akan dilarang berada di ruang publik seperti bioskop, gym, dan makan di dalam ruangan.
Karyawan diminta untuk kembali bekerja dari rumah bila memungkinkan.
Baca juga: Menteri Kesehatan: Jerman Hadapi Darurat Nasional Wabah Corona
Baca juga: Sindir Apple, Samsung Bagikan 1.000 Kain Lap Gratis di Jerman
Sementara siapa pun yang pergi ke tempat kerja harus membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi, pulih, atau baru-baru ini dites Covid-19 dengan hasil negatif.
Karyawan harus mengikuti sistem yang dikenal sebagai 3G itu.
Aturan yang sama berlaku untuk angkutan umum di daerah tersebut.
Lebih lanjut, beberapa daerah yang paling terpukul di Jerman, termasuk Bavaria dan Saxony, telah melangkah lebih jauh dengan membatalkan acara besar seperti pasar Natal dan secara efektif melarang mereka yang tidak divaksinasi pergi ke ruang publik untuk hal yang tidak penting.
Semua orang dewasa yang divaksinasi juga telah didesak untuk mendapatkan suntikan booster untuk memerangi memudarnya kemanjuran vaksin setelah enam bulan.

Tetapi penjabat Kanselir Angela Merkel mengatakan kepada para pemimpin partai konservatifnya bahwa tindakan yang diambil untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Jerman tidak cukup dan tindakan yang lebih kuat perlu diambil.
"Kami berada dalam situasi yang sangat dramatis. Apa yang ada sekarang tidak cukup," katanya kepada para pemimpin CDU dalam sebuah pertemuan, menurut dua peserta.
Merkel meminta 16 negara bagian Jerman untuk memutuskan tindakan keras mengenai penanganan Covid-19 pada hari Rabu.
Negara tetangga Jerman, Austria memberlakukan penguncian penuh Covid-19 pada hari Senin, dan Spahn memperingatkan pada hari Jumat bahwa Jerman dapat mengikuti.
Baca juga artikel lain terkait Jerman atau Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)