Siswa Korea Utara Dijatuhi Hukuman Mati setelah Ketahuan Menonton dan Membagikan Drama Squid Game
Korea Utara menghukum mati seorang siswa laki-laki yang menonton, menyelundupkan dan menjual salinan serial Netflix "Squid Game".
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Arif Fajar Nasucha
Warga Ketakutan
"Warga diliputi kecemasan, karena ketujuh orang itu akan diinterogasi tanpa ampun sampai pihak berwenang mengetahui bagaimana drama itu diselundupkan dengan perbatasan ditutup karena pandemi virus corona," kata sumber itu.
"Itu berarti angin investigasi dan hukuman akan segera berhembus," kata sumber itu.
Baca juga: Lama Absen dari Publik, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Muncul di Situs Kota Model
Baca juga: 7 Rekomendasi Tempat Berlibur di Gangwon Korea Selatan Bagi Pecinta Drama Korea Hotel Del Luna
Ia menyiratkan bahwa penyelidikan panjang akan mengungkap rantai distribusi karena setiap orang baru yang diselidiki akan dipaksa untuk memberi tahu dari mana mereka mendapatkan salinannya dan dengan siapa saja mereka berbagi.
Namun, hukuman tidak akan berhenti pada penyelundup dan siswa yang melihat video tersebut.
Orang lain yang tidak terkait langsung dengan insiden tersebut juga akan bertanggung jawab, menurut sumber tersebut.
"Pemerintah menanggapi kejadian ini dengan sangat serius, dengan mengatakan bahwa pendidikan para siswa terabaikan."
"Komite Pusat memberhentikan kepala sekolah, sekretaris pemuda, dan wali kelas mereka," kata sumber itu.
"Mereka juga dikeluarkan dari partai. Sudah pasti mereka akan dikirim untuk bekerja keras di tambang batu bara atau diasingkan ke pedesaan di negara itu."
"Jadi guru sekolah lain semua khawatir itu bisa terjadi pada mereka juga jika salah satu siswa mereka juga terlibat dalam penyelidikan," kata sumber tersebut.
Setelah para siswa tertangkap, pihak berwenang mulai menjelajahi pasar untuk merazia perangkat penyimpanan memori dan CD video yang berisi media asing, kata seorang penduduk provinsi itu kepada RFA.
"Penduduk semua gemetar ketakutan karena mereka akan dihukum tanpa ampun karena membeli atau menjual perangkat penyimpanan memori, sekecil apa pun," kata sumber kedua, yang meminta namanya disembunyikan agar bisa berbicara dengan bebas.
"Tetapi terlepas dari seberapa ketat tindakan keras pemerintah, beredar rumor beredar bahwa di antara tujuh siswa yang ditangkap itu, salah satunya memiliki orang tua kaya yang dapat menghindari hukuman karena mereka menyuap pihak berwenang," kata sumber kedua.
"Warga mengeluh bahwa dunia tidak adil karena jika orang tua memiliki uang dan kekuasaan, anak-anak mereka yang dijatuhi hukuman mati dapat dibebaskan."
Korea Utara Anggap Budaya Korea Selatan Merusak Generasi