Minggu, 21 September 2025

Virus Corona

WHO: Omicron Menyebar di 57 Negara, tapi Masih Terlalu Dini untuk Menyebut Varian Ini Lebih Menular

Varian Covid-19 Omicron kini telah ditemukan di 57 negara dan terus menyebar, tetapi belum dipastikan apakah varian ini lebih mudah menular.

Jack TAYLOR / AFP
Orang-orang yang memakai masker keluar dari skytrain BTS di Bangkok pada 6 Desember 2021 ketika Thailand mencatat kasus pertama varian Omicron coronavirus Covid-19. Varian Covid-19 Omicron kini telah ditemukan di 57 negara dan terus menyebar, tetapi belum dipastikan apakah varian ini lebih mudah menular. 

WHO mengatakan bahkan jika tingkat keparahannya sama atau bahkan berpotensi lebih rendah daripada varian Delta, diprediksi rawat inap akan meningkat jika lebih banyak orang terinfeksi.

"Informasi lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami gambaran klinis dari mereka yang terinfeksi varian Omicron," kata laporan itu.

WHO mengatakan bahwa data awal menunjukkan mutasi pada varian Omicron dapat mengurangi kemampuan kekebalan alami untuk melindungi seseorang terhadap infeksi ulang setelah sebelumnya terpapar virus.

Omicron membawa mutasi yang dapat mengurangi kemampuan antibodi yang dihasilkan dari kekebalan alami untuk melindungi terhadap virus.

Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kemampuannya untuk menginfeksi kembali kasus yang dikonfirmasi sebelumnya atau orang yang divaksinasi.

Laporan tersebut menyimpulkan banyak pertanyaan tentang varian Omicron masih belum terjawab.

Tetapi informasi lebih lanjut akan muncul dalam beberapa minggu mendatang.

Perlunya Booster

Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus.
Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus. (Justin TALLIS / AFP)

Sementara itu, perusahaan farmasi Pfizer minggu ini melaporkan hasil dari studi pendahuluan yang menunjukkan dua dosis vaksin Covid-19 memiliki kemampuan yang berkurang secara signifikan untuk menetralkan varian Omicron, sehingga tiga dosis mungkin diperlukan.

Sebuah penelitian kecil dari Afrika Selatan, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, juga menunjukkan bahwa netralisasi antibodi berkurang sekitar 40 kali lipat terhadap Omicron dibandingkan dengan virus asli.

Dr Deborah Cromer, seorang peneliti senior di Institut Kirby Universitas NSW, mengatakan bahwa sejumlah data awal telah muncul yang menunjukkan penurunan kekebalan terhadap varian Omicron.

Cromer mengatakan data itu berasal dari penelitian yang melihat darah dari orang yang telah pulih dari Covid-19 dan/atau telah divaksinasi.

"Semua penelitian menunjukkan kekebalan yang lebih rendah terhadap Omicron dibandingkan dengan strain virus asli, namun penurunan yang dilaporkan sangat bervariasi," katanya.

"Perkiraan yang kami lihat hingga saat ini tentang kekebalan orang terhadap Omicron berkisar dari setengah hingga seperempat puluh dari kekebalan yang ada terhadap jenis aslinya."

"Terlepas dari jumlahnya, jelas bahwa peningkatan tingkat kekebalan akan diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap Omicron, dan oleh karena itu suntikan booster sekarang lebih penting daripada sebelumnya untuk membantu mencapai titik ini."

Kasus Omicron yang dikonfirmasi laboratorium pertama diidentifikasi dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November di Afrika Selatan, dengan varian yang dilaporkan ke WHO pada 24 November.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan