Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

Obat Covid-19 Pfizer Dapat Berisiko Bila Digabungkan Pengobatan Lain, Ahli Sarankan Pengawasan Ketat

Pasien yang diberi obat Covid-19 dari Pfizer perlu diawasi dokter karena memungkinkan munculnya efek samping serius.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
Handout / Pfizer / AFP
Foto selebaran file ini diberikan kepada AFP pada 16 November 2021 dari Pfizer, menunjukkan pembuatan pil antivirus eksperimental Covid-19, Paxlovid, di dalam laboratoriumnya di Freiburg, Jerman. Pasien yang diberi obat Covid-19 dari Pfizer perlu diawasi dokter karena memungkinkan munculnya efek samping serius. 

Atea sejak itu mengumumkan kemitraan strategis antara perusahaan akan dihentikan.

Bukan hanya obat antivirus yang menjanjikan untuk pengobatan Covid-19.

Perusahaan farmasi juga menyelidiki antibodi monoklonal, yang mengikat antigen spesifik dan memerintahkan sistem kekebalan untuk menghancurkan virus.

Terapi antibodi monoklonal dari Eli Lilly, Regeneron, dan GlaxoSmithKline telah diberikan izin peraturan AS untuk pengobatan Covid-19.

Namun, FDA mencabut izin Lilly untuk penggunaan monoterapi bamlanivimab—salah satu antibodi dalam koktail dengan etesevimab—karena tidak efektif terhadap varian SARS-CoV-2 yang muncul.

Meski perawatan antibodi ketiga perusahaan telah menunjukkan kemanjuran yang baik, mereka memerlukan pemberian intravena (injeksi atau virus) satu kali, yang berarti pil antivirus Pfizer atau Merck yang dapat diminum di rumah, secara signifikan lebih nyaman.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan