Virus Corona
CDC AS Pangkas Waktu Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Jadi 5 Hari
CDC Amerika Serikat memangkas waktu isolasi untuk orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala, dari 10 hari menjadi lima hari.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Otoritas kesehatan Amerika Serikat telah mengurangi waktu isolasi yang direkomendasikan untuk orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala.
AS memangkas waktu isolasi dari 10 hari menjadi lima hari.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga mengatakan orang yang isolasi harus tetap memakai masker saat berada di sekitar orang lain.
Tak hanya itu, CDC juga merekomendasikan karantina lima hari bagi mereka yang terpapar virus, namun tidak divaksinasi.
Karantina lima hari juga berlaku bagi yang lebih dari enam bulan mendapat dosis mRNA kedua atau lebih dari dua bulan setelah vaksin Johnson & Johnson.
Baca juga: Pakar Kesehatan AS: Kasus Baru Covid-19 Perhari Akan Melonjak Jadi 500 Ribu Dalam 10 Hari
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Covid-19 Varian Omicron? Ikuti Langkah-langkah Ini
Masa karantina harus diikuti dengan penggunaan masker yang ketat selama lima hari.
Menurut CDC, isolasi memisahkan orang sakit dengan penyakit menular dari orang yang tidak sakit.
Sementara, karantina memisahkan dan membatasi pergerakan orang yang terpapar penyakit menular untuk melihat apakah mereka sakit.
"Rekomendasi terbaru CDC untuk isolasi dan karantina akan menyeimbangkan penyebaran virus dan perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi dan dosis booster," kata Direktur CDC, Rochelle Walensky, dikutip dari CNA.
CDC federal mengatakan pekan lalu, bahwa Omicron menyumbang 73 persen dari infeksi virus corona AS.
Infeksi terobosan meningkat di antara populasi yang divaksinasi penuh, termasuk mereka yang telah mendapat suntikan booster ketiga.
Namun, Omicron tampaknya menyebabkan gejala yang lebih ringan pada orang-orang tersebut, beberapa di antaranya tidak memiliki gejala sama sekali.
Penasihat medis Gedung Putih, Anthony Fauci, mengatakan bahwa mengurangi rekomendasi karantina 10 hari CDC akan membantu orang tanpa gejala kembali bekerja atau sekolah, dengan tindakan pencegahan yang tepat.
Individu yang telah menerima suntikan booster tidak perlu dikarantina setelah terpapar, tetapi harus memakai masker selama 10 hari.
Peringatan Lonjakan Kasus Covid-19 di AS
Mengutip BBC, Presiden Joe Biden telah berjanji untuk mengatasi kekurangan tes karena Omicron akan membanjiri rumah sakit.
CDC mengatakan perubahan itu dimotivasi oleh ilmu pengetahuan yang menunjukkan sebagian besar penularan terjadi di awal perjalanan penyakit.
Dalam siaran pers yang mengumumkan pembaruan tersebut, Direktur CDC, Rochelle Walensky, mengatakan perubahan itu memastikan orang dapat melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka dengan aman.

"Pencegahan adalah pilihan terbaik kami: dapatkan vaksinasi, dapatkan booster, kenakan masker di tempat umum di dalam ruangan di area transmisi komunitas yang substansial dan tinggi, dan lakukan tes sebelum Anda berkumpul."
Omicron sekarang menjadi strain dominan di AS, yang telah mencatat lebih dari 200.000 infeksi Covid setiap hari dalam dua hari terakhir.
Presiden Biden telah memperingatkan, rumah sakit bisa dibanjiri pasien Covid-19.
Tetapi, Biden mengimbau orang-orang untuk tidak panik karena AS lebih siap untuk menghadapi lonjakan Covid terbaru.
Baca juga: Satgas Covid-19 Terbitkan SE Prokes Perjalanan Luar Negeri, Termasuk Aturan Karantina bagi WNI & WNA
Baca juga: Inggris Tidak Berlakukan Pembatasan Covid-19 Jelang Tahun Baru Meski Kasus Covid -19 Tinggi
Dia juga mengakui bahwa lebih banyak yang perlu dilakukan untuk membuat pengujian.
“Melihat betapa sulitnya bagi beberapa orang untuk mendapatkan tes akhir pekan ini menunjukkan bahwa kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” katanya saat bergabung dengan tim respons Covid pemerintah dan gubernur negara bagian.
Dia mengatakan, langkah-langkah baru akan mencakup peningkatan manufaktur pengujian di rumah dan membuatnya lebih mudah untuk menggunakan Google untuk menemukan pusat pengujian terdekat.
Berbagai negara bagian dan otoritas lokal di AS memperkenalkan langkah-langkah baru dalam upaya memerangi kasus yang meningkat.
(Tribunnews.com/Yurika)