Rabu, 13 Agustus 2025

Virus Corona

Ilmuwan di Siprus Temukan Infeksi Covid-19 Gabungan Varian Delta dan Omicron, Dinamai Deltacron

Peneliti di Siprus menemukan jenis virus corona yang menggabungkan varian Delta dan Omicron, dinamai Deltacron.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Freepik
ILUSTRASI varian baru virus corona. Peneliti di Siprus menemukan jenis virus corona yang menggabungkan varian Delta dan Omicron, dinamai Deltacron. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang peneliti di Siprus menemukan jenis virus corona yang menggabungkan varian Delta dan Omicron, Bloomberg News melaporkan pada hari Sabtu (8/1/2022).

Leondios Kostrikis, profesor ilmu biologi di Universitas Siprus, menyebutnya sebagai varian "Deltacron," karena ciri khas genetiknya mirip Omicron dalam genom Delta, kata Bloomberg.

Sejauh ini, Kostrikis dan timnya telah menemukan 25 kasus virus, menurut laporan tersebut.

Namun masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada lebih banyak kasus Deltacron atau apa saja dampaknya.

"Kita akan melihat di masa depan apakah varian ini lebih patologis atau lebih menular atau apakah akan 'menang' melawan dua strain dominan, yaitu Delta dan Omicron," kata Kostrikis dalam sebuah wawancara dengan Sigma TV, Jumat (7/1/2022).

Baca juga: Varian Omicron Melonjak, Pejabat Pemprov DKI Dilarang ke Luar Negeri 

Baca juga: Dokter Spesialis Patologi Klinik: Omicron Corona Menjadi Varian of Concern

Para peneliti mengirim temuan mereka minggu ini ke GISAID, database internasional yang melacak virus, menurut Bloomberg.

Warga Siprus mengantre untuk menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di pusat vaksinasi berjalan di ibu kota Siprus, Nicosia, pada 4 Januari 2022
Warga Siprus mengantre untuk menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di pusat vaksinasi berjalan di ibu kota Siprus, Nicosia, pada 4 Januari 2022 (Iakovos Hatzistavrou / AFP)

Varian Deltacron muncul saat omicron terus menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

AS melaporkan lebih dari 600.000 kasus baru setiap hari dalam rata-rata 7 hari, menurut analisis CNBC hari Jumat berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins.

Angka meningkat 72% dari minggu sebelumnya serta rekor pandemi.

Varian IHU

Sebelumnya, sekompok peneliti di Prancis menemukan varian baru yang mereka namai varian IHU.

Dilansir Daily Mail, varian tersebut memiliki 46 mutasi yang ditakutkan ilmuwan membuatnya menjadi lebih rentan vaksin dan lebih menular.

Sejauh ini, hanya 12 kasus yang ditemukan di Marseille.

Tidak ada kasus lain yang ditemukan di luar Prancis.

Kasus positif terkait pada pelaku perjalanan ke Kamerun, Afrika Tengah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan