Selasa, 9 September 2025

Pria di Kolombia Jalani Suntik Mati: Saya Tidak Ucapkan Selamat Tinggal, Hanya 'Sampai Jumpa Lagi'

Pria bernama Victor Escobar (60) menjadi orang Kolombia pertama yang meninggal dengan euthanasia legal meski tidak memiliki penyakit mematikan.

Penulis: Tiara Shelavie
Luis ROBAYO / AFP
Victor Escobar (60), seorang pasien yang menunggu euthanasia, beristirahat di rumahnya pada 13 Oktober 2021 di Cali, Kolombia. Escobar menjadi orang Kolombia pertama yang meninggal dengan euthanasia legal meski tidak memiliki penyakit mematikan. 

Putranya selalu berada di sisinya di hari-hari terakhirnya.

"Saya membutuhkan ibu saya, saya ingin dia bersama saya, hampir dalam kondisi apa pun, tetapi saya tahu bahwa dalam kata-katanya, dia tidak lagi hidup, dia hanya bertahan," kata Federico Redondo Sepúlveda kepada Noticias Caracol.

Namun, tidak semua orang dalam keluarga setuju, terutama karena alasan agama.

"Soal ibu saya, masalahnya menjadi lebih sulit," kata Sepulveda.

"Tetapi, saya pikir jauh di lubuk hatinya dia juga memahaminya."

Keputusannya juga menjalani euthanasia menuai kritik keras, apalagi di negara dengan mayoritas penganut Katolik Roma dan di mana gereja masih menyebut eutanasia sebagai "pelanggaran serius."

Konferensi Waligereja Kolombia bahkan kritik setelah keputusan pengadilan pada bulan Juli.

Monsignor Francisco Antonio Ceballos Escobar mengatakan bahwa euthanasia adalah "pembunuhan yang sangat bertentangan dengan martabat pribadi manusia dan rasa hormat ilahi dari penciptanya."

Ia juga menyebut sebaiknya negara merawat orang sakit daripada memfasilitasi prosedur euthanasia, outlet berita lokal melaporkan.

Sepulveda sebenarnya menyadari hal itu.

Ia juga telah mendiskusikannya dengan para pendetanya.

"Saya tahu bahwa pemilik kehidupan adalah Tuhan, ya. Tidak ada yang bergerak tanpa kehendaknya," katanya.

Namun, dia juga berpikir Tuhan mengizinkan tindakannya.

Ketika ditanya tentang mereka yang berpikir dia seharusnya berjuang untuk hidup dan bukannya meminta kematian, Martha mengatakan dia juga sudah melalui perjuangan.

"Saya akan menjadi pengecut, tetapi saya tidak ingin menderita lagi," katanya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan