Kamis, 11 September 2025

Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Uji Coba Ketiga dalam 2 Pekan

Korea Utara menembakkan sedikitnya dua rudal balistik, hanya beberapa jam setelah mengkritik AS soal sanksi baru atas peluncuran roket sebelumnya.

AFP/JUNG YEON-JE
Seorang tentara Korea Selatan berjalan melewati layar berita televisi yang menunjukkan rekaman file uji coba rudal Korea Utara, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 5 Januari 2022, setelah Korea Utara menembakkan apa yang tampak seperti rudal balistik ke laut lepas pantai timurnya militer Korsel. 

AS juga mengkritik peluncuran terbaru, dengan mengatakan itu merupakan ancaman bagi tetangga Korea Utara dan komunitas internasional.

Namun dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui e-mail, juru bicara Departemen Luar Negeri mengulangi seruan untuk dialog.

"Kami tetap berkomitmen pada pendekatan diplomatik ke DPRK dan meminta mereka untuk terlibat dalam dialog."

"Komitmen kami untuk membela Republik Korea dan Jepang tetap kokoh,” kata pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS telah menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan bersedia untuk terlibat dalam pembicaraan tanpa prasyarat, tetapi tes itu "sangat tidak stabil".

Baca juga: Tanggapi Uji Coba Rudal Korea Utara, AS Sempat Perintahkan Pendaratan Pesawat Untuk Berjaga-jaga

Gambar ini diambil pada 11 Januari 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 12 Januari 2022 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kanan) berbicara dengan pejabat militer saat pengamatan uji tembak rudal yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan DPRK di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara.
Gambar ini diambil pada 11 Januari 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 12 Januari 2022 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kanan) berbicara dengan pejabat militer saat pengamatan uji tembak rudal yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan DPRK di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. (STR / AFP / KCNA VIA KNS)

Pertahanan diri

Korea Utara menegaskan modernisasi militer dan uji coba misilnya diperlukan untuk pertahanan diri.

Pada Jumat kemarin, media pemerintah menuduh AS sengaja meningkatkan situasi dengan menjatuhkan sanksi pada individu dan mendesak PBB untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Pyongyang.

Sanksi yang pertama kali dijatuhkan oleh PBB pada tahun 2006 semakin diperketat.

Sebuah pernyataan kementerian luar negeri yang dibawa oleh KCNA, kantor berita negara Pyongyang, memperingatkan "reaksi yang lebih kuat dan pasti" yang tidak ditentukan jika AS mengambil sikap konfrontatif.

Berita lain terkait dengan Korea Utara

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan