Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Uji Coba Ketiga dalam 2 Pekan
Korea Utara menembakkan sedikitnya dua rudal balistik, hanya beberapa jam setelah mengkritik AS soal sanksi baru atas peluncuran roket sebelumnya.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
AS juga mengkritik peluncuran terbaru, dengan mengatakan itu merupakan ancaman bagi tetangga Korea Utara dan komunitas internasional.
Namun dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui e-mail, juru bicara Departemen Luar Negeri mengulangi seruan untuk dialog.
"Kami tetap berkomitmen pada pendekatan diplomatik ke DPRK dan meminta mereka untuk terlibat dalam dialog."
"Komitmen kami untuk membela Republik Korea dan Jepang tetap kokoh,” kata pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS telah menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan bersedia untuk terlibat dalam pembicaraan tanpa prasyarat, tetapi tes itu "sangat tidak stabil".
Baca juga: Tanggapi Uji Coba Rudal Korea Utara, AS Sempat Perintahkan Pendaratan Pesawat Untuk Berjaga-jaga

Pertahanan diri
Korea Utara menegaskan modernisasi militer dan uji coba misilnya diperlukan untuk pertahanan diri.
Pada Jumat kemarin, media pemerintah menuduh AS sengaja meningkatkan situasi dengan menjatuhkan sanksi pada individu dan mendesak PBB untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Pyongyang.
Sanksi yang pertama kali dijatuhkan oleh PBB pada tahun 2006 semakin diperketat.
Sebuah pernyataan kementerian luar negeri yang dibawa oleh KCNA, kantor berita negara Pyongyang, memperingatkan "reaksi yang lebih kuat dan pasti" yang tidak ditentukan jika AS mengambil sikap konfrontatif.
Berita lain terkait dengan Korea Utara
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)