Kamis, 11 September 2025

Korea Utara Uji Coba Rudal yang Diluncurkan dari Kereta Api

Korea Utara mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah meluncurkan rudal balistik dari kereta api, Sabtu (15/1/2022).

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
KCNA
Rudal yang ditembakkan dari gerbong kereta tampaknya merupakan senjata jarak pendek berbahan bakar padat yang tampaknya dimodelkan oleh sistem balistik seluler Iskander Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah meluncurkan rudal balistik dari kereta api, Sabtu (15/1/2022), Aljazeera melaporkan.

Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan peluncuran rudal itu merupakan latihan yang bertujuan untuk memeriksa dan menilai kemahiran dalam prosedur tindakan rudal.

KCNA menambahkan, dua peluru kendali telah mencapai target yang ditetapkan di Laut Timur.

Sementara itu, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengatakan, militer negara itu melaporkan proyektil terbaru Korea Utara terbang sekitar 430 kilometer pada ketinggian 36 kilometer, dan kecepatan tertinggi 6 Mach atau 7.350 kilometer per jam, setara enam kali kecepatan suara.

Rudal yang ditembakkan dari gerbong kereta tampaknya merupakan senjata jarak pendek berbahan bakar padat yang dimodelkan oleh sistem balistik seluler Iskander Rusia.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Uji Coba Ketiga dalam 2 Pekan

Rudal ini dirancang untuk dapat bermanuver dan terbang di ketinggian rendah, yang berpotensi meningkatkan peluangnya untuk menghindari dan mengalahkan sistem rudal.

Korea Utara pertama kali meluncurkan rudal ini dari kereta pada September tahun lalu sebagai bagian dari upayanya untuk mendiversifikasi opsi peluncurannya, yang sekarang mencakup berbagai kendaraan, di antaranya kapal selam.

Meluncurkan rudal dari kereta dapat menambah mobilitas, tetapi beberapa ahli mengatakan jaringan kereta api sederhana Korea Utara yang melintasi wilayahnya yang relatif kecil akan dengan cepat dihancurkan oleh musuh selama krisis.

Adapun laporan oleh KCNA datang sehari setelah militer Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya mendeteksi peluncuran dua rudal Korea Utara ke laut.

Di mana uji coba tersebut merupakan peluncuran senjata ketiga bulan ini.

Baca juga: Dikenai Sanksi Baru oleh AS, Korea Utara Ancam Berlakukan Tindakan yang Lebih Kuat

KCNA mengatakan latihan pada hari Jumat itu bertujuan untuk memeriksa postur siaga resimen rudal yang dibawa oleh rel tentaranya.

Pasukan dengan cepat bergerak ke lokasi peluncuran setelah menerima perintah uji coba rudal dalam waktu singkat dan menembakkan dua rudal taktis yang dipandu secara akurat mengenai sasaran laut, kata laporan itu.

Surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun, menerbitkan foto-foto dari apa yang tampak seperti dua rudal berbeda yang menjulang di atas gerbong yang ditelan asap.

Diketahui, uji coba itu dilakukan beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan pernyataan yang mengecam Amerika Serikat (AS).

Pemerintahan Joe Biden pada hari Rabu menjatuhkan sanksi pada lima warga Korea Utara atas peran mereka dalam memperoleh peralatan dan teknologi untuk program rudal negara mereka.

Gambar ini diambil pada 15 September 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada 16 September menunjukkan latihan uji tembak resimen rudal yang dibawa kereta api.
Gambar ini diambil pada 15 September 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada 16 September menunjukkan latihan uji tembak resimen rudal yang dibawa kereta api. (STR / KCNA MELALUI KNS / AFP)

Korea Utara memperingatkan, mereka akan melakukan tindakan yang lebih tegas dan lebih eksplisit jika AS terus mempertahankan 'sikap konfrontatif'.

Selain peluncuran rudal pada hari Jumat, pada hari Selasa, Korea Utara juga telah meluncurkan rudalnya.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disebut mengawasi keberhasilan uji coba rudal hipersonik pada hari itu, yang dia klaim akan sangat meningkatkan pencegah perang nuklir negara itu.

Uji coba pada hari Selasa adalah demonstrasi kedua Korea Utara dari rudal hipersonik yang diklaim dalam seminggu.

Senjata hipersonik, yang terbang dengan kecepatan melebihi Mach 5 atau 6.125 kilometer per jam, setara lima kali kecepatan suara, dapat menimbulkan tantangan penting bagi pertahanan rudal karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.

Baca juga: Kim Jong-Un Perintahkan Warga Korea Utara Bikin Pupuk Kandang dari Kotoran Sendiri

Senjata semacam itu ada dalam daftar keinginan aset militer canggih yang diluncurkan Kim Jong Un awal tahun lalu bersama dengan rudal multi-hulu ledak, satelit mata-mata, rudal jarak jauh berbahan bakar padat, dan rudal nuklir yang diluncurkan dari kapal selam.

Namun, para ahli mengatakan Korea Utara akan membutuhkan bertahun-tahun bersama dengan uji coba yang lebih sukses dan jarak jauh sebelum memperoleh sistem hipersonik yang kredibel.

Dorongan diplomatik yang dipimpin AS yang bertujuan meyakinkan Korea Utara untuk meninggalkan program senjata nuklirnya runtuh pada 2019 setelah pemerintahan Trump menolak tuntutan Pyongyang untuk pencabutan sanksi besar dengan imbalan penyerahan sebagian kemampuan nuklirnya.

Kim Jong Un sejak itu berjanji untuk lebih memperluas persenjataan nuklir yang dia lihat dengan jelas sebagai jaminan terkuatnya untuk bertahan hidup, meskipun ekonomi negara itu mengalami kemunduran yang signifikan di tengah penutupan perbatasan terkait pandemi dan sanksi yang dipimpin AS yang terus-menerus.

Baca juga artikel lain terkait Korea Utara

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan