Kamis, 18 September 2025

Sejak Kecil Gubernur Tokyo Jepang Memang Punya Perhatian Kepada Dunia Islam

Sejak kecil Gubernur Tokyo Yuriko Koike ternyata memang sangat menyenangani dunia Islam. Satu bidang yang dianggapnya sangat menarik bagi dirinya

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Gubernur Tokyo Yuriko Koike 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Sejak kecil Gubernur Tokyo Yuriko Koike ternyata memang sangat menyenangani dunia Islam. Satu bidang yang dianggapnya sangat menarik bagi dirinya sejak masih kecil.

"Saya memang suka dunia Islam sejak kecil," jawab Gubernur Koike khusus kepada Tribunnews.com Selasa (25/1/2022).

Ditanya mengapa suka dunia Islam, dijawabnya sebagai berikut.

"Kalau semua orang memilih hal yang sama, bosan dong. Saya mau sesuatu yang lain, yang menarik dan sejak kecil memang suka dunia Islam, sehingga itulah sebabnya saya sekolah di Universitas Kairo," paparnya lain.

Kalau orang lain mungkin biasanya sekolah ke Eropa atau ke Amerika, "Saya mau sesuatu yang lain, yang menarik dan saya ambil sekolah di Universitas Kairo yang menarik bagi saya," tekannya lebih lanjut.

Koike juga mengingatkan ada Presiden Indonesia yang juga pernah belajar di Kairo yaitu mantan Presiden Indonesia ke-3  (almarhum) Abdurrahman Wahid .

Di Tokyo menurutnya ada lebih  500.000 warga asing, menyumbang sekitar 4% dari populasi di Tokyo (Juli 2021).

"Dari jumlah tersebut, penduduk Indonesia adalah sekitar 5.300 (Januari 2021)," paparnya lagi.

Sebagai referensi, tambahnya, tiga  kotamadya teratas dengan populasi besar warga Indonesia di Tokyo adalah wilayah Edogawa  dengan 345 orang per Januari 2021. Lalu Adachi-ku dengan 314 orang, Ota-ku dengan 313 orang. Lainnya di katsushika-ku ada 196 orang warga Indonesia. Sisanya tersebar di banyak wilayah di Tokyo. Tokyo memiliki 23 wilayah kotamadya.

"Di Tokyo, terwujudnya Tokyo yang bersinar di mana orang asing yang tinggal di Tokyo, termasuk masyarakat Indonesia, dapat hidup dengan aman dan tenteram, dan setiap orang dapat berperan aktif dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi dan kegiatan lokal."

"Kami telah menyiapkan "Tokyo Multilingual Counseling Navi (TMC Navi)" di mana orang asing yang tinggal di Tokyo dapat berkonsultasi dalam 14 bahasa, termasuk bahasa Indonesia, tentang masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Di sini, kami juga memberikan konsultasi gaya hidup terkait Corona baru."

Baru-baru ini, situs web Biro Kesejahteraan Sosial Tokyo telah diterjemahkan secara otomatis ke dalam 13 bahasa termasuk bahasa Indonesia.

"Hal ini memudahkan untuk mendapatkan informasi seperti tindakan terhadap penyakit menular coronavirus baru."

Selanjutnya, kami mensubsidi proyek pertukaran orang asing-Jepang yang dilakukan oleh organisasi swasta dan dukungan pembelajaran untuk anak-anak yang tidak mengerti bahasa Jepang dengan baik, tambahnya lagi.

Sebagai langkah untuk wisatawan, Pemerintah Metropolitan Tokyo telah menargetkan restoran dan fasilitas akomodasi untuk mendukung upaya bisnis terkait pariwisata untuk menerima wisatawan Muslim, dan dasar-dasar makanan dan adat istiadat.

Distribusi buku panduan dan seminar yang memperkenalkan pengetahuan dan tanggapan sebagai contoh.

"Untuk wisatawan Muslim, kami telah membuat buku panduan yang memandu restoran yang menerima makanan dan mendistribusikannya di pusat informasi wisata. Manfaatkanlah situs web pariwisata resmi Tokyo "GO TOKYO" untuk menyebarkan informasi tentang keragaman "makanan" di Tokyo kepada turis asing seperti Muslim dan vegan," tekannya lebih lanjut.

 Proyek peningkatan lingkungan penerimaan untuk berbagai budaya dan adat seperti Muslim dengan membuat pamflet yang memperkenalkan fasilitas bagi wisatawan muslim.

Membuat pamflet untuk wisatawan yang memperkenalkan restoran dan fasilitas akomodasi yang berfungsi untuk menerima wisatawan Muslim.

Memberikan informasi tentang pengetahuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan lingkungan penerimaan bagi wisatawan asing dengan budaya dan adat yang beragam seperti Muslim, dan memperkenalkan lebih lanjut hal-hal tersebut.

"Untuk bisnis yang mencoba menerima turis asing dengan beragam budaya dan adat istiadat seperti Muslim, melalui  renovasi fasilitas dan pengembangan menu makanan dan minuman, kami mengirimkan tenaga ahli ke lokasi untuk mendukung peningkatan lingkungan penerimaan. Demikian pula mengadakan pertemuan pencocokan antara restoran,  dan lainnya dengan pemasok terkait untuk Muslim agar nyaman bagi kalangan muslim."

Selain itu, meskipun belum dilaksanakan selama dua tahun terakhir karena pengaruh Corona, "Kami akan memperkenalkan langkah-langkah ibukota kepada korps diplomatik negara-negara Islam di Tokyo dan memberikan kesempatan untuk mempromosikan kerja sama (pertemuan penghubung informasi dengan korps diplomatik negara-negara Islam di Tokyo)."

"Kami akan terus melakukan upaya agar umat Islam dapat bepergian dan hidup dengan nyaman dan tenang di Tokyo," paparnya lebih lanjut.

Diskusi mengenai perkembangan Tokyo saat ini dilakukan kelompok pecinta Jepang. Partisipasi dapat dilakukan dengan mengirimkan email ke: info@tribun.in

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan