Jumat, 12 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

5 Hal yang Perlu Diketahui Soal Ukraina-Rusia, Latar Belakang Konflik hingga Kemungkinan Invasi

Sekutu NATO khawatir akan invasi Rusia, yang telah mengirimkan pasukan tambahan dan peralatan militer ke Ukraina.

AFP/HANDOUT
Foto selebaran ini dirilis pada 18 Januari 2022 oleh Kementerian Pertahanan Belarus, menunjukkan kereta pasukan Rusia yang mengangkut kendaraan militer tiba untuk latihan di Belarus. - Belarus mengatakan pada 18 Januari 2022, bahwa pasukan Rusia mulai tiba di negara itu untuk latihan militer yang diumumkan dengan latar belakang ketegangan antara Barat dan Rusia atas tetangga Ukraina. (Photo by Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS / AFP) 

Ukraina bukan anggota NATO, tetapi menginginkannya.

Ukraina dianggap sebagai mitra aliansi.

Sebelum dipertimbangkan untuk menjadi anggota, NATO mengatakan, Kyiv perlu membasmi momok seperti korupsi.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada bulan Desember menolak tuntutan Rusia untuk membatalkan komitmen 2008 ke Ukraina bahwa negara itu suatu hari akan menjadi anggota.

Stoltenberg menyatakan bahwa ketika saatnya tiba untuk mempertimbangkan masalah ini, Rusia tidak akan dapat memveto aksesi Ukraina.

Namun para analis mengatakan bahwa sekutu NATO, pemimpin Amerika Serikat di antara mereka, enggan untuk memperluas jejak militer mereka di wilayah tersebut dan selanjutnya membahayakan hubungan mereka dengan Moskow.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menyuarakan dukungan untuk keanggotaan Ukraina di NATO, Presiden Joe Biden lebih ambigu dalam pertanyaan tersebut.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Ancam Sanksi Pribadi Terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin Terkait Ukraina

Apakah akan ada perang habis-habisan?

Barat menuduh Rusia, yang telah mengumpulkan 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, bersiap untuk menyerang tetangganya yang pro-Barat.

Biden mengklaim "kebulatan suara total" tentang bagaimana berurusan dengan Rusia.

Pentagon telah menempatkan 8.500 tentara AS dalam siaga untuk pengerahan Eropa Timur dan NATO mengatakan pihaknya mengirim kapal dan jet untuk memperkuat pertahanan kawasan itu.

Juru bicara Presiden Putin Dmitry Peskov mengatakan tindakan ini hanya menambah suasana yang sudah tegang.

"Amerika Serikat meningkatkan ketegangan," katanya kepada wartawan. “Kami menyaksikan tindakan AS ini dengan sangat prihatin.”

Rusia membantah memiliki rencana untuk menyerang Ukraina dan menuduh Barat memperburuk situasi.

Tidak pasti apakah perang akan pecah antara kedua negara.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan