Hingga Oktober 2021 Ada 52.810 WNI Bekerja dan Belajar di Jepang atau 3,1% Dari WNA Keseluruhan
Hingga Oktober tahun lalu, WNI pekerja dan pelajar di Jepang adalah 52.810 orang atau 3,1% dari seluruh pekerja dan pelajar yang ada di Jepang.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hingga Oktober tahun lalu, WNI pekerja dan pelajar di Jepang adalah 52.810 orang atau 3,1% dari seluruh pekerja dan pelajar yang ada di Jepang.
“Total 1,72 juta orang pekerja dan pelajar asing di Jepang per 31 Oktober 2022,” ungkap sumber Tribunnews.com di kementerian Naker Jepang.
Jumlah itu merupakan tertinggi yang pernah ada, menurut ringkasan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jumat ini (28/1/2022).
Di sisi lain, karena pengaruh virus corona baru, tingkat kenaikan dari tahun sebelumnya hanya 0,2%, dan jumlah trainee praktek kerja menurun untuk pertama kalinya.
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan telah merangkum status ketenagakerjaan pekerja asing yang dilaporkan oleh perusahaan.
Berdasarkan data tersebut, jumlah pekerja asing yang bekerja di Jepang mencapai 1.727.221 hingga akhir Oktober tahun lalu, rekor tertinggi baru.
Di sisi lain, karena pengaruh virus corona baru, jumlah orang meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 2.893, atau 0,2%.
Berdasarkan status tempat tinggal, yang paling umum adalah 580.328 orang dalam "pasangan Jepang-Asing atau keturunan Jepang.”
Kemudian orang dengan pengetahuan dan keterampilan khusus seperti staf teknis dan peneliti adalah 394.509 orang.
Keduanya meningkat dari tahun sebelumnya.
Jumlah "pelatih magang teknis" adalah 351788, lebih dari 50.000 dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan 12,6% karena efek penguatan tindakan perbatasan yang terkait dengan penyebaran infeksi.
Ini adalah pertama kalinya jumlah trainee praktek kerja menurun sejak 2007, ketika perusahaan diwajibkan untuk melaporkan pekerjaan.
Juga, menurut kewarganegaraan: Vietnam memiliki jumlah terbesar yaitu 453.344 orang (26,2% dari total).
Berikutnya, China memiliki 397.084 orang (23% dari total), Filipina 191,083 orang (11,1%), Indonesia 52.810 orang (3,1%).