Setahun Setelah Kudeta, Nasib Myanmar Semakin Tidak Menentu
Pada 1 Februari 2021 Jendral Min Aung Hlaing mengkudeta pemerintahan sipil Myanmar, serta membui ribuan tokoh dan pegiat demokrasi.…
Dalam skenario tersebut, kekuasaan militer dan pertumbuhan ekonomi akan sama rapuhnya seperti saat ini.
Sebaliknya, di bawah Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) yang dibentuk kelompok pro-demokrasi, Myanmar harus menentukan nasib ratusan ribu aparat militer dan keluarganya, yang harus diresosialisasi dan dalam skenario terburuk, bisa menelurkan perlawanan bersenjata baru.
Dalam skenario terbaik pun, Myanmar dikhawatirkan perlahan menuju perpecahan. Sejak kemerdekaannya hingga kini, pemerintah pusat Myanmar belum pernah menguasai sepenuhnya semua wilayah teritorialnya.
Sejak kudeta, kelompok separatis etnis semakin memperkuat posisinya untuk memerdekakan diri. Jika kelompok demokrasi yang menang, mereka bisa memanfaatkan masa transisi untuk mendeklarasikan independensi.
(rzn/pkp)