Virus Corona
Kasus Covid-19 di Tonga Melonjak, Diduga Berasal dari Kapal Bantuan
Setelah letusan gunung berapi bulan lalu, Omicron masuk Tonga dan jumlah kasus Covid-19 melonjak. Diduga berasal dari kapal yang mengirimkan bantuan.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Setelah letusan gunung berapi bulan lalu, varian Covid-19 Omicron telah memasuki Tonga untuk pertama kalinya.
Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 di Tonga hampir dua kali lipat, yakni menjadi 64, Kamis (10/2/2022).
Mengutip dari CNA, Menteri Kesehatan Tonga, Saia Piukala mengatakan, 31 kasus baru telah terdeteksi dalam 24 jam sebelumnya, menjadi rekor untuk negara kepulauan itu.
Piukala mengatakan, sampel yang dikirim ke Australia mengkonfirmasi varian virus yang menyebar di Tonga adalah jenis Omicron yang sangat mudah menular.
Sumber infeksi virus corona masih belum diketahui.
Tetapi kecurigaan telah jatuh pada kapal yang mengirimkan bantuan dari negara-negara termasuk Australia, Cina, Prancis, Jepang, dan Selandia Baru, meskipun ada aturan karantina yang ketat tentang penanganan barang.
Baca juga: SpaceX Milik Elon Musk Siap Pulihkan Jaringan Internet di Tonga
Baca juga: Kabar Seputar Covid-19 di Seluruh Dunia: Prancis Longgarkan Pembatasan, Tonga Lockdown
Kepala pertahanan Australia telah membantah bahwa itu berasal dari kapal perang HMAS Adelaide yang terkena Covid-19, dengan mengatakan kapal itu tidak menurunkan pasokan kemanusiaannya di dermaga di Nuku'alofa, tempat virus itu pertama kali terdeteksi.
Negara berpenduduk sekitar 100.000 itu tetap melakukan lockdown.
Mereka diminta tinggal di rumah, yang berarti semua bisnis dan sekolah ditutup dan hanya layanan penting yang diizinkan untuk beroperasi.

Pembatasan tersebut menghambat upaya bantuan bencana setelah gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus dengan kekuatan yang menurut para ilmuwan lebih kuat daripada bom nuklir.
Ledakan itu menghasilkan gelombang tsunami besar dan menyelimuti negara pulau itu dengan abu beracun, serta merenggut tiga nyawa.
Sekitar 87 persen warga Tonga yang memenuhi syarat telah menerima dua dosis vaksin, menurut data PBB.
Baca juga: India Dapat Nasal Spray Pertama untuk Obati Pasien Covid-19 Dewasa
Baca juga: New York Longgarkan Aturan Covid-19, Massachusetts Cabut Mandat Masker di Sekolah
Komunikasi tetap menjadi masalah di kerajaan setelah letusan memotong kabel bawah laut yang menghubungkan Tonga ke seluruh dunia.
Tonga Cable Limited mengatakan minggu ini bahwa kapal perbaikan kabel telah menemukan ujung tautan yang rusak, tetapi kerusakannya lebih buruk dari yang diperkirakan, yang berarti tidak mungkin diperbaiki sebelum 20 Februari.
Sementara itu, tautan satelit cadangan sedang digunakan tetapi bandwidth terbatas dan komunikasi internasional tetap sulit bagi sebagian besar orang Tonga.
(Tribunnews.com/Yurika)