Jumat, 19 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pimpinan Milisi Donetsk - Lugansk Perintahkan Mobilisasi Militer Umum Hadapi Ukraina

Pushilin menekankan bahwa bagaimanapun perkembangannya, DPR akan mampu menahan agresi Ukraina.

AFP/ARIS MESSINIS
Pasukan Ukraina ikut serta dalam latihan militer di luar kota Rivne pada 16 Februari 2022. (Photo by Aris Messinis / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, DONETSK - Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri 'merdeka dari Ukraina', Denis Pushilin mengatakan bahwa dirinya telah menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum di republik itu.

"Saya mendesak rekan senegara yang berada dalam garis cadangan untuk datang ke komisariat militer. Hari ini saya menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum," kata Pushilin.

Ia pun mengklaim bahwa DPR telah mencegah dinas khusus Ukraina terlibat dalam beberapa aksi terorisme selama beberapa hari terakhir.

"Penembakan besar-besaran oleh Ukraina di wilayah Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) sedang berlangsung. Hanya dalam beberapa hari terakhir, tentara kami telah mencegah beberapa upaya serangan teroris oleh dinas khusus Ukraina," tegas Pushilin.

Baca juga: Joe Biden Tetap Yakin Rusia Bakal Menyerbu Ukraina: Bisa Hitungan Hari atau Beberapa Pekan

Pushilin menekankan bahwa bagaimanapun perkembangannya, DPR akan mampu menahan agresi Ukraina.

"Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan mortir, peluncur granat, sistem rudal anti-tank selama penembakan, sementara pasukan DPR yang memproklamirkan diri menahan musuh dengan tembakan balasan," jelas Pushilin.

Sementara itu, Kepala LPR yang memproklamirkan diri, Leonid Pasechnik mengatakan pada Sabtu waktu setempat bahwa ia juga telah menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum di republik itu dan melarang pria berusia 18 hingga 55 meninggalkan wilayah tersebut.

Dikutip dari laman Sputnik News, Sabtu (19/2/2022), pihak berwenang DPR dan LPR telah memulai proses evakuasi warga sipil ke Rusia sejak Jumat kemarin.

Hal itu karena kekhawatiran terkait agresi militer yang diklaim dilakukan oleh pemerintah Ukraina.

Pushilin pun telah memperingatkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dapat memerintahkan serangan penuh terhadap republik yang memproklamirkan diri 'merdeka' itu kapan saja.

Sekitar 25.000 penduduk LPR dan 6.600 orang, termasuk hampir 2.500 anak-anak dari DPR telah melintasi perbatasan Rusia pada Sabtu pagi.

Baca juga: Jenderal Ukraina Prediksi Kemungkinan Invasi Rusia

Sebelumnya pada Jumat kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina perlu terlibat dalam dialog dengan republik Donbass yang memproklamirkan diri 'merdeka' dan menghasilkan solusi bersama untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung.

Situasi di jalur kontak antara Ukraina dan DPR serta LPR memang telah memburuk dalam beberapa hari terakhir, karena Ukraina telah mengintensifkan penembakan di dua wilayah republik yang mengklaim telah merdeka itu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan