Konflik Rusia Vs Ukraina
5 Pesawat Rusia dan 1 Helikopter Ditembak Jatuh, Pasukan Ukraina: Musuh Menderita Kerugian
Militer Ukraina terus berjibaku dalam perang melawan Rusia, klaim mereka telah menembak pesawat Rusia dan helokopter.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
Menteri Luar Negeri Ukraina mengunggah tweet, mengatakan Putin meluncurkan invansi skala penuh ke Ukraina.
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin," tulis cuitannya di akun pribadinya @DmytroKuleba.

Sementara itu, dilansir oleh Kompas.com, suara ledakan terdengar di Kiev, ibu kota Ukraina, pada Kamis (24/2/2022), setelah Putin mengumumkan operasi militer.
Ledakan juga terdengar di beberapa kota di dekat garis depan dan sepanjang pantai Ukraina.
Ledakan juga terdengar di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, yang terletak 35 kilometer selatan perbatasan Rusia.
Lebih dekat ke zona perang timur, empat ledakan keras terdengar di Kramatorsk, yang berfungsi sebagai ibu kota efektif Pemerintah Ukraina untuk zona perang timur.
Lebih banyak ledakan juga terdengar di Mariupol, pelabuhan di Laut Azov yang memiliki jembatan darat antara Rusia dan semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia.
Sirene serangan udara pun berdering di pusat kota Kiev.
Baca juga: Cara Pemain Ukraina Membela Negaranya, Momen Roman Yaremchuk Perihatkan Lambang Trisula Ukraina
Baca juga: Indonesia Disarankan Bawa Permasalahan Rusia-Ukraina Ke Majelis Umum PBB, Jangan ke DK PBB
Dikutuk Para Pemimpin Dunia
Para pemimpin dunia pun menanggapi dengan kemarahan serangan militer Rusia di kota-kota Ukraina.
Mereka berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Kremlin atas invasi tersebut dengan rentetan sanksi yang diharapkan akan melumpuhkan.
Lantas, berikut kritikan para pemimpin dunia untuk Rusia:
1. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden

Tak lama setelah adanya laporan terkait serangan serta ledakan di dekat Kyiv, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan Vladimir Putin, sudah merencanakan perang tersebut.
Dan hal tersebut dianggap Biden akan membawa korban jiwa dan penderitaan rakyat.