Minggu, 17 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina, TB Hasanuddin Berharap Tidak Memicu Perang Dunia Ketiga

Situasi konflik Ukraina-Rusia semakin kritis setelah Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer khusus di Donbas (Ukraina Timur). 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AFP/SERGEI SUPINSKY
Polisi dan personel keamanan memeriksa sisa-sisa peluru di sebuah jalan di Kyiv. Kamis. (24 Februari 2022). Serangan terjadi usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada hari Kamis dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan "penuh -skala invasi" sedang berlangsung. (Sergei SUPINSKY / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi konflik Ukraina-Rusia semakin kritis setelah Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer khusus di Donbas (Ukraina Timur). 

Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin, meminta agar seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina, dapat diselamatkan meskipun eskalasi konflik di wilayah tersebut tengah memanas.

"Informasi yang saya terima ada sekirar 148 WNI yang tersebar di Ukraina baik yang telah ada di KBRI atau kerja di sektor formal dan informal lainnya," katanya kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).

Lebih lanjut, Hasanuddin berharap agar perang ini tidak meluas kemana-mana, apalagi melibatkan banyak negara.

"Tentu sangat mengkhawatirkan, kita semua berharap agar perang tak meluas lantaran dapat memicu perang dunia ketiga bila kekuatan-kekuatan negara lain bertempur disana," ujar legislator PDI Perjuangan itu.

Hasanuddin mengungkapkan bila dilihat kekuatan kedua negara, perang berlangsung tak akan seimbang.

Baca juga: Kemlu RI: 11 WNI Tinggal di Ukraina Timur, Mayoritas ada di Kyiv

"Karenanya saya melihat Rusia menerapkan perang kilat dengan mengerahkan banyak pasukan dan alutsista canggih," ujarnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer khusus ke wilayah Wilayah Donetsk dan Luhansk, yang juga dikenal sebagai Donbass, di Ukraina timur. 

Ukraina menganggap langkah Rusia ini sebagai sebuah invasi skala penuh oleh Moskow.

Kontak senjata dilaporkan telah pecah di wilayah Donbass sementara pihak Rusia mengonfirmasi telah melancarkan serangan untuk menetralisir sejumlah fasilitas militer Ukraina

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan