Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Aktor Sean Penn Datang ke Ukraina Abadikan Invasi Rusia untuk Film Dokumenter

Aktor sekaligus sutradara Amerika Serikat, Sean Penn datang ke Ukraina merekam serangan Rusia untuk dijadikan film dokumenter.

AFP
Sean Penn berpose saat sesi pemotretan untuk film "Flag Day" di Festival Film Cannes edisi ke-74 di Cannes, Prancis selatan, pada 11 Juli 2021. - Sean Penn datang ke Ukraina untuk membuat film dokumenter tentang invasi Rusia. 

Pada Kamis malam, banyak penduduk ibu kota berlindung jauh di bawah tanah di stasiun metro.

Orang-orang membawa kantong tidur dan selimut, anjing dan teka-teki silang untuk melewati malam yang tidak nyaman di tempat perlindungan bom darurat.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko telah meminta tiga juta orang kota untuk tinggal di dalam rumah kecuali mereka bekerja di sektor-sektor kritis dan mengatakan setiap orang harus menyiapkan tas dengan kebutuhan seperti obat-obatan dan dokumen.

Chernobyl di Tangan Rusia

Ukraina mengatakan kehilangan kendali atas situs nuklir Chernobyl setelah pasukan melancarkan pertempuran sengit dengan pasukan Rusia.

Sebuah reaktor nuklir di pabrik 130 km utara Kyiv meledak pada April 1986, mengirimkan awan radioaktif ke seluruh Eropa.

Reaktor yang rusak kemudian ditutup oleh cangkang pelindung.

Alyona Shevtsova, seorang penasihat komandan Angkatan Darat Ukraina, menulis di Facebook bahwa staf telah "disandera" ketika pasukan Rusia merebut fasilitas itu.

Sekretaris pers Gedung Putih menyatakan kekhawatirannya, dengan mengatakan hal itu dapat menghambat upaya untuk mempertahankan fasilitas nuklir.

Barat Mengutuk Serangan Rusia

Para pemimpin dunia mengecam invasi yang dapat menyebabkan banyak korban, menggulingkan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis dan mengancam keseimbangan pasca-Perang Dingin.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut serangan Rusia sebagai "tindakan perang yang brutal" dan mengatakan Moskow telah menghancurkan perdamaian di benua Eropa.

Presiden AS Joe Biden mengatakan Putin "telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia yang sangat besar".

Para pemimpin Kelompok Tujuh meminta masyarakat internasional “untuk mengutuk serangan ini dengan sekuat tenaga, untuk berdiri bahu-membahu dengan Ukraina, dan mengangkat suara mereka melawan pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip dasar perdamaian dan keamanan internasional”.

Kepala badan pengungsi PBB mendesak negara-negara tetangga untuk menjaga perbatasan mereka tetap terbuka bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari pertempuran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved