Konflik Rusia Vs Ukraina
Profil Ukraina: Awal Kemerdekaan dari Uni Soviet, Polemik Presiden Pro-Rusia, dan Hubungan dengan AS
Profil Ukraina, awal kemerdekaan dari Uni Soviet, polemik Presiden Pro-Rusia, dan hubungan dengan AS. Ukraina adalah bekas negara bagian Soviet.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
Ukraina merdeka pada tahun 1991 setelah Uni Soviet dibubarkan.
Saat itu, situasi demokrasi dan kemakmuran di Ukraina tetap sulit dipahami sebagai warisan Uni Soviet, menghambat upaya reformasi ekonomi, privatisasi, dan kebebasan sipil.
Massa yang damai protes "Revolusi Oranye" di akhir tahun 2004 memaksa pihak berwenang untuk membatalkan pemilihan presiden yang curang.
Setelah itu, dilakukan pemungutan suara baru yang dipantau secara internasional, yang menyapu
kekuatan reformis di bawah Viktor Yushchenko.
Perseteruan internal berikutnya di Kamp Yushchenko memungkinkan saingannya Viktor Yanukovych untuk melakukan comeback di pemilihan parlemen dan menjadi perdana menteri pada Agustus 2006.
Legislatif awal pemilu, yang disebabkan oleh krisis politik pada musim semi 2007, melihat Yuliya Tymoshenko sebagai kepala koalisi "Oranye", dilantik sebagai perdana menteri baru pada Desember 2007.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Masih Berlanjut, Rupiah Justru Makin Perkasa
Konflik Rusia dan Ukraina

Ukraina adalah negara demokrasi yang kurang sempurna dengan ekonomi yang sangat lemah dan kebijakan luar negeri yang goyah antara pro-Rusia dan pro-Eropa pada awal kemerdekaannya.
Dikutip dari VOX, kekacauan ini terjadi karena krisis internal Ukraina pada November 2013, ketika Presiden Viktor Yanukovych menolak kesepakatan untuk integrasi yang lebih besar dengan Uni Eropa.
Hal ini memicu protes massa, yang coba ditumpas Yanukovych dengan kekerasan.
Rusia mendukung Yanukovych dalam krisis ini, sementara AS dan Eropa mendukung para pengunjuk rasa.
Pada bulan Februari 2014, protes anti-pemerintah menggulingkan pemerintah dan mengusir Yanukovych dari negara itu.
Rusia, mencoba untuk menyelamatkan pengaruhnya yang hilang di Ukraina, menginvasi dan mencaplok Krimea.
Pada bulan April 2014, pemberontak separatis pro-Rusia mulai merebut wilayah di Ukraina timur.
Pemberontak diduga secara tak sengaja menembak jatuh Malaysian Airlines penerbangan 17 pada 17 Juli 2014, menewaskan 298 orang.