Selasa, 2 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kyiv Dibombardir Serangan Udara, PBB Laporkan 240 Korban Sipil, 64 Orang Tewas sejak Invasi Rusia

Badan Kemanusiaan PBB melaporkan 240 korban sipil, termasuk 64 orang tewas dalam pertempuran di Ukraina sejak invasi Rusia meletus Kamis (24/2/2022).

AFP/DANIEL LEAL
Sepasang kekasih berpelukan di pusat Kyiv pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menewaskan puluhan orang dan memaksa ratusan orang mengungsi untuk menyelamatkan diri di negara tetangga yang pro-Barat itu. (Photo by Daniel LEAL / AFP) 

Rudal Rusia membombardir kota Vasylkiv, Ukraina barat daya.

Lewat pesan video yang diunggah di media sosial, Wali Kota Vasylkiv mengatakan roket membakar terminal minyak.

240 korban sipil, termasuk 64 warga sipil tewas

PBB mengonfirmasi sedikitnya 240 korban sipil, termasuk sekitar 64 orang tewas, dalam pertempuran di Ukraina.

Masih dikutip dari Al Jazeera, diyakini angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena banyak laporan korban masih belum dikonfirmasi.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan kerusakan infrastruktur sipil membuat ratusan ribu orang kehilangan akses ke listrik atau air.

Baca juga: Suplai Stok Makanan, Turki Kirimkan Bantuan untuk Warga Ukraina

Diwartakan CNN, tembakan senjata berat di distirk barat Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada Sabtu malam (26/2/2022) menewaskan seorang anak laki-laki berusia enam tahun.

Serangan juga melukai beberapa orang lainnya, terang sebuah rumah sakit setempat.

Serhii Chernysuk, seorang dokter di rumah sakit Okhmatdyt Kyiv, mengatakan korban luka termasuk dua remaja dan tiga orang dewasa.

Baca juga: BEI Sebut Data Perdagangan Saham Positif, Tak Terpengaruh Invasi Rusia ke Ukraina

Ukraina berterima kasih atas sanksi keuangan Rusia

Perdana Menteri Denys Shmyhal dalam cuitan Twitter mengucapkan terima kasih atas sanksi keuangan yang dikenakan pada Rusia oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

"Terima kasih kepada teman-teman kami atas komitmen menghapus beberapa bank Rusia dari SWIFT dan untuk kelumpuhan aset bank sentral Rusia," tulisnya.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan