Sabtu, 13 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kyiv Semakin Terpojok, Jerman akan Kirim 1.000 Senjata Anti-Tank dan 500 Rudal ke Ukraina

Jerman akan mengirimkan 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger ke Ukraina untuk mempertahankan diri dari militer Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
Daniel LEAL / AFP
Prajurit Ukraina berdiri di dekat pengangkut personel lapis baja BTR-3 di barat laut Kyiv pada 24 Februari 2022. Jerman akan mengirimkan 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger ke Ukraina untuk mempertahankan diri dari militer Rusia. 

Duta Besar Kyiv untuk Jerman pada Sabtu mendesak Berlin untuk bergabung dengan Belanda dan memasok Ukraina dengan roket pertahanan udara Stinger.

"Akhirnya tiba saatnya untuk membantu kami," kata Andriy Melnyk kepada Reuters dalam sebuah wawancara di kedutaan Ukraina.

"Kami membutuhkan pertahanan udara dan kami membutuhkan zona larangan terbang," jelasnya.

Penolakan keras Berlin untuk menyetujui pengiriman senjata dan keputusan untuk mengirim 5.000 helm, memicu kemarahan dan ejekan.

Wali kota Kyiv Vitali Klitschko bahkan sempat menyebutnya "lelucon".

Sebelumnya, Jerman pada Selasa (22/2/2022) membekukan proyek pipa gas Nord Stream 2 yang dirancang untuk mengangkut gas alam Rusia ke Jerman.

Pada Rabu, Presiden AS Joe Biden menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang bertanggung jawab membangun proyek pipa senilai $11 miliar.

Rusia Ledakkan Pipa Gas di Kharkiv dan Kilang Minyak di Vasylkiv 

Pasukan Rusia meledakkan pipa gas alam di Kota Kharkiv, Ukraina pada Minggu (27/2/2022).

Hal ini diinformasikan Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara Ukraina.

Dilaporkan Reuters, ledakan berbentuk jamur terekam dalam video yang tersebar di aplikasi Telegram. 

Baca juga: Kyiv Dibombardir Serangan Udara, PBB Laporkan 240 Korban Sipil, 64 Orang Tewas sejak Invasi Rusia

Baca juga: Ledakan Berbentuk Awan Jamur Terjadi di Kharkiv, Rusia Hancurkan Pipa Gas, Warga Tutupi Jendela

Belum jelas seberapa vital pipa gas yang diledakkan militer Rusia dan apakah ledakan itu dapat mengganggu distribusi gas ke luar kota atau negara.

Meskipun di tengah situasi perang, Ukraina tetap mengirimkan gas alam Rusia ke Eropa.

Menurut laporan AP News, Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi memperingatkan bahwa ledakan tersebut dapat menyebabkan "bencana lingkungan". 

Pihaknya mengimbau penduduk untuk menutupi jendela mereka dengan kain lembab atau kain kassa dan banyak minum.

Sementara itu, Kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, salah satu ledakan terjadi di dekat bandara Zhuliany dan wali kota Vasylkiv mengatakan sebuah kilang minyak terkena.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan