Konflik Rusia Vs Ukraina
Wanita Ukraina Ini Daftar Jadi Tentara Amatir untuk Perang Lawan Rusia: Saya Lelah Hanya Ketakutan
Ribuan orang di sebuah pusat komunitas lokal Dnipro, Ukraina mengantre untuk mendaftar menjadi 'tentara amatir'.
TRIBUNNEWS.COM, DNIPRO - Ribuan orang di sebuah pusat komunitas lokal Dnipro, Ukraina mengantre untuk mendaftar menjadi 'tentara amatir'.
Mereka mengaku siap angkat senjata berperang melawan Rusia meskipun tidak memiliki pengalaman militer sama sekali.
Membawa dokumen identitas dan beberapa membawa karung, mereka tampak mengantre untuk mendaftarkan diri.
Antrian perekrutan tentara pemula tersebut membentang dari pintu depan, seperti pasukan spontan yang terbentuk di tengah kota.
Seorang pria paruh baya bernama Igor Vyazonoy, warga yang ikut mendaftar, mengaku sebelumnya dirinya memiliki pekerjaan yang bagus.
Melihat keadaan Ukraina saat ini, ia memilih meninggalkan kenyamanannya dan bergabung untuk membela negaranya.
Baca juga: Di Tengah Ketegangan Rusia-Ukraina, Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal
"Sebelumnya saya memiliki keraguan bertempur menggunakan senjata. Tetapi kini saya jelas siap. Ini perang," kata Igor dilansir dari Sky News.
Hal yang sama dilakukan seorang perempuan bernama Kate Kozil yang aslinya bekerja sebagai manajer bank.
Ia mengaku memiliki dua anak berusia 11 dan 4 tahun.
Tetapi hal itu tidak menghentikannya untuk mendaftar.
Ketzyna mengaku siap berperang menggunakan senjata.
"Saya pikir begitu, tetapi pengalaman menembak saya hanya di lapangan tembak. Sejujurnya, saya tak memiliki banyak pengalaman, tetapi saya cepat belajar," katanya.
Saat ditanya kemungkinan ia terluka dalam peperangan, jawabannya sangat simpatik.
"Kami semua telah terluka dan menderita. Saya lelah hanya ketakutan. Itu sebabnya saya harus melakukan sesuatu," katanya.
Baca juga: Aksi Seorang Kakek di Ukraina Marahi dan Usir Tentara Rusia: Kalian Hanya Boneka
Katezyna juga mengaku dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Apalagi sang presiden menegaskan tak akan pergi dari Kiev dan akan terus menggemakan kata-kata semangat untuk menghadapi Rusia.
"Saat ini, ia sangat mengisnpirasi saya. Saya bangga dengan caranya menghadapi kondisi ini. Ia melakukan tugas yang hebat saat ini, saya mendukungnya," katanya.
Tetapi banyak keraguan tentara amatir ini mampu menghadapi pasukan Rusia, mengingat lawan memiliki persenjataan yang lebih unggul.
Namun, seorang warga lainnya Sergei Sildiv, membantah adanya pemikiran itu dalam diri mereka.
"Menurut saya, satu tentara Ukraina setara dengan tujuh tentara Rusia," katanya.
Ia pun meyakini Ukraina akan menang dalam pertempuran melawan Rusia.
Berikut ini informasi terbaru invasi Rusia ke Ukraina, yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:
Pasukan Rusia ledakkan pipa gas di Kharkiv
Pasukan Rusia meledakkan pipa gas alam di kota Kharkiv, Ukraina, kata Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara Ukraina.
Al Jazeera melaporkan, video yang diunggah di aplikasi Telegram menunjukkan ledakan membentuk jamur terlihat membumbung tinggi.
Tidak jelas seberapa penting pipa gas itu dan apakah ledakan itu dapat menggangu pengiriman gas ke luar kota atau negara.
Baca juga: Ukraina Bentuk Tentara IT untuk Perangi Penyusupan Digital Rusia
Meskipun perang, Ukraina terus mengirimkan gas alam Rusia ke Eropa.
Di kota yang sama, seorang warga sipil tewas saat gedung apartemen terkena tembakan artileri.
CNN mewartakan Layanan Darurat Negara Ukraina mengonfirmasi bahwa apartemen sembilan lantai di Kharkhiv dihantam artileri "musuh", Sabtu malam (26/2/2022).
Bangunan itu rusak parah.
Seorang wanita tewas dalam serangan tersebut.
Sekitar 80 orang berhasil diselamatkan.
Sebagian besar dilaporkan berlindung di ruang bawah tanah.
Kota Vasylkiv dibombardir rudal dan terminal minyak terbakar
Rudal Rusia membombardir kota Vasylkiv, Ukraina barat daya.
Lewat pesan video yang diunggah di media sosial, Wali Kota Vasylkiv mengatakan roket membakar terminal minyak.
240 korban sipil, termasuk 64 warga sipil tewas
PBB mengonfirmasi sedikitnya 240 korban sipil, termasuk sekitar 64 orang tewas, dalam pertempuran di Ukraina.
Masih dikutip dari Al Jazeera, diyakini angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena banyak laporan korban masih belum dikonfirmasi.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan kerusakan infrastruktur sipil membuat ratusan ribu orang kehilangan akses ke listrik atau air.
Diwartakan CNN, tembakan senjata berat di distirk barat Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada Sabtu malam (26/2/2022) menewaskan seorang anak laki-laki berusia enam tahun.
Baca juga: Akun Twitter Resmi Ukraina Posting Permintaan Sumbangan Kripto di Tengah Invasi Rusia
Serangan juga melukai beberapa orang lainnya, terang sebuah rumah sakit setempat.
Serhii Chernysuk, seorang dokter di rumah sakit Okhmatdyt Kyiv, mengatakan korban luka termasuk dua remaja dan tiga orang dewasa.
Ukraina berterima kasih atas sanksi keuangan Rusia
Perdana Menteri Denys Shmyhal dalam cuitan Twitter mengucapkan terima kasih atas sanksi keuangan yang dikenakan pada Rusia oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
"Terima kasih kepada teman-teman kami atas komitmen menghapus beberapa bank Rusia dari SWIFT dan untuk kelumpuhan aset bank sentral Rusia," tulisnya.
Sebagian dari artikel ini sudah tayang di Kompas.tv dengan judul Ribuan Warga Ukraina Daftar Jadi Tentara Amatir, Siap Berperang Lawan Rusia
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/luka-dan-duka-ukraina_20220226_125219.jpg)