Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Rusia Siaga Tinggi, Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Baru, AS Beri Kecaman
Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia untuk waspada dalam peningkatan dramatis ketegangan dengan Barat atas invasi ke Ukraina.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Whiesa Daniswara
Ia menjelaskan, Amerika Serikat terus mencari tindakan baru dan bahkan lebih keras terhadap Rusia.
Amerika Serikat sedang mencoba untuk menentukan apa arti perintah Putin secara nyata.
Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Harga Pupuk dan Gandum Diprediksi Naik, Bagaimana dengan Harga BBM ?
Baca juga: Puluhan Ribu Warga Ukraina Kembali dari Luar Negeri untuk Melawan Invasi Rusia
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan Amerika Serikat belum mengambil sanksi yang menargetkan sektor energi Rusia.
"Tapi kami juga ingin melakukan itu dan memastikan kami meminimalkan dampak pada pasar global dan melakukannya dengan cara yang bersatu," ujarnya, dilansir Reuters, Senin (28/2/2022).

Pemerintahan Biden khawatir bahwa sanksinya dapat menaikkan harga gas dan energi yang sudah tinggi di Amerika Serikat.
Ketika mengeluarkan sanksi yang menargetkan bank-bank besar Rusia pada Kamis (24/2/2022), itu memungkinkan pengecualian untuk transaksi terkait energi.
Baca juga: Ukraina Bentuk Tentara IT, untuk Menyerang Dunia Maya Rusia
Baca juga: Delegasi Rusia dan Ukraina akan Bertemu di Perbatasan Belarusia, Dijadwalkan Gelar Dialog
Dalam seruan publik paling mendesak pemerintah ke China, Psaki mendesak negara Komunis untuk mengeluarkan kecaman resmi atas invasi Rusia.
"Ini bukan waktunya untuk berdiri di pinggir lapangan," kata Psaki.
"Ini saatnya untuk vokal dan mengutuk tindakan Presiden Putin dan Rusia yang menyerang negara berdaulat," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)