Selasa, 9 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Rusia Siaga Tinggi, Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Baru, AS Beri Kecaman

Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia untuk waspada dalam peningkatan dramatis ketegangan dengan Barat atas invasi ke Ukraina.

Penulis: Nuryanti
AFP/HANDOUT
Cuplikan selebaran yang tersedia pada 24 Februari 2022 di situs web resmi Presiden Rusia (kremlin.ru) Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di hadapan bangsa di Kremlin di Moskow. Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia untuk waspada dalam peningkatan dramatis ketegangan dengan Barat atas invasi ke Ukraina. 

Ia menjelaskan, Amerika Serikat terus mencari tindakan baru dan bahkan lebih keras terhadap Rusia.

Amerika Serikat sedang mencoba untuk menentukan apa arti perintah Putin secara nyata.

Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Harga Pupuk dan Gandum Diprediksi Naik, Bagaimana dengan Harga BBM ?

Baca juga: Puluhan Ribu Warga Ukraina Kembali dari Luar Negeri untuk Melawan Invasi Rusia

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan Amerika Serikat belum mengambil sanksi yang menargetkan sektor energi Rusia.

"Tapi kami juga ingin melakukan itu dan memastikan kami meminimalkan dampak pada pasar global dan melakukannya dengan cara yang bersatu," ujarnya, dilansir Reuters, Senin (28/2/2022).

Vladimir Putin.
Vladimir Putin. (Sky News)

Pemerintahan Biden khawatir bahwa sanksinya dapat menaikkan harga gas dan energi yang sudah tinggi di Amerika Serikat.

Ketika mengeluarkan sanksi yang menargetkan bank-bank besar Rusia pada Kamis (24/2/2022), itu memungkinkan pengecualian untuk transaksi terkait energi.

Baca juga: Ukraina Bentuk Tentara IT, untuk Menyerang Dunia Maya Rusia

Baca juga: Delegasi Rusia dan Ukraina akan Bertemu di Perbatasan Belarusia, Dijadwalkan Gelar Dialog

Dalam seruan publik paling mendesak pemerintah ke China, Psaki mendesak negara Komunis untuk mengeluarkan kecaman resmi atas invasi Rusia.

"Ini bukan waktunya untuk berdiri di pinggir lapangan," kata Psaki.

"Ini saatnya untuk vokal dan mengutuk tindakan Presiden Putin dan Rusia yang menyerang negara berdaulat," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan