Sabtu, 6 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mahkamah Internasional akan Lakukan Penyelidikan atas Dugaan Kejahatan Perang Rusia

Jaksa ICC akan melakukan penyelidikan atas invasi Rusia ke Ukraina. Ada dasar yang masuk akal bahwa kejahatan perang telah terjadi.

AFP/GENYA SAVILOV
Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. - Mahkamah internasional akan menyelidiki kejahatan perang Rusia-Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan penyelidikan atas invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Jaksa ICC mengatakan, ada dasar yang masuk akal untuk percaya bahwa kejahatan perang telah terjadi selama konflik.

Dikutip dari CNN, sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan rudal yang diluncurkan oleh Rusia di Kharkiv merupakan kejatahan perang.

“Hari ini, pasukan Rusia secara brutal menembaki Kharkiv dari artileri jet. Itu jelas kejahatan perang.”

"Kharkiv adalah kota yang damai, ada daerah pemukiman yang damai, tidak ada fasilitas militer.Puluhan saksi mata membuktikan bahwa ini bukan satu tembakan palsu, tetapi penghancuran orang yang disengaja: Rusia tahu di mana mereka menembak."

"Pasti akan ada pengadilan internasional untuk kejahatan ini, ini merupakan pelanggaran terhadap semua konvensi."

"Tidak ada seorang pun di dunia yang akan memaafkan Anda karena membunuh orang-orang Ukraina yang damai," katanya.

Baca juga: Rusia Siapkan Pengepungan Ibu Kota Kyiv: Sirine Meraung-raung, Jalanan di Pusat Kota Mulai Kosong

Baca juga: Seorang Ibu di Rusia Sedih Anaknya Ditawan Tentara Ukraina, Tak Menyangka Anaknya Dikirim Berperang

Jaksa ICC, Karim AA Khan mengatakan pada Senin (28/2/2022) bahwa akan menyelidiki dugaan kejahatan yang dilakukan oleh pihak mana pun dalam konflik di wilayah Ukraina.

Dia menambahkan, kantornya akan melanjutkan penyelidikan secepat mungkin.

Keputusan itu muncul kurang dari seminggu setelah pasukan Rusia melancarkan serangan habis-habisan ke Ukraina dengan tujuan demiliterisasi negara itu.

“Saya puas bahwa ada dasar yang masuk akal untuk percaya bahwa dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan di Ukraina,” kata Khan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Didirikan pada tahun 2002, ICC merupakan mahkamah pidana internasional yang berbasis di Den Haag yang menyelidiki dan menuntut genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pekan lalu, Khan memperingatkan pihak-pihak yang bertikai bahwa kantornya memiliki yurisdiksi atas Ukraina karena pemerintah Ukraina menerima mandat ICC pada tahun 2015, meskipun negara tersebut pada awalnya tidak menjadi pihak dalam Statuta Roma yang membentuk pengadilan tersebut.

“Saya akan terus mengikuti perkembangan di lapangan di Ukraina, dan sekali lagi menyerukan pengekangan dan kepatuhan yang ketat terhadap aturan hukum humaniter internasional yang berlaku,” kata Khan.

Serangan Rusia di Ukraina terjadi setelah kebuntuan selama berbulan-bulan yang membuat Moskow mengumpulkan sebanyak 200.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Seorang wanita berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi.
 (Photo by Daniel LEAL / AFP)
Seorang wanita berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. (Photo by Daniel LEAL / AFP) (AFP/DANIEL LEAL)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan