Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pengusaha Rusia Alex Konanykhin Tawarkan Rp14,4 Miliar untuk Kepala Putin

Seorang pengusaha Rusia menawarkan hadiah 1 juta USD atau sekitar Rp14,4 miliar untuk kepala Vladimir Putin.

Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow pada 21 Februari 2022. Seorang pengusaha Rusia menawarkan hadiah 1 juta USD atau sekitar Rp14,4 miliar untuk kepala Vladimir Putin 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pengusaha Rusia menawarkan hadiah 1 juta USD atau sekitar Rp14,4 miliar untuk kepala Vladimir Putin dan mendesak perwira militer negara itu agar membawa sang Presiden ke pengadilan.

Ia adalah pengusaha Alex Konanykhin, yang membuat janji dalam sebuah unggahan di situs media sosial LinkedIn dan menyebutnya sebagai "tugas moral" untuk bertindak membantu Ukraina, menyusul serangan yang tak beralasan.

"Saya berjanji untuk membayar 1.000.000 USD kepada petugas yang sesuai tugas konstitusional mereka, menangkap Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum Rusia dan internasional," tulisnya, sebagaimana diberitakan Independent.

"Putin bukan Presiden Rusia karena ia berkuasa dari hasil operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia, kemudian melanggar konstitusi dengan menghilangkan pemilihan umum yang bebas, dan membunuh lawan-lawannya."

Di unggahannya, Konanykhin juga menyertakan foto Putin dan menuliskan judul, "Dicari: Mati atau hidup. Vladimir Putin atas pembunuhan massal."

Pengusaha Rusia, Alex Konanykhin.
Pengusaha Rusia, Alex Konanykhin. (albinaphotography.com)

Baca juga: Hari ke-7 Invasi Rusia ke Ukraina: Zelensky Singgung soal Nazi hingga Kemajuan Pasukan Putin

Ia juga menambahkan, "Sebagai seorang etnis Rusia dan warga negara Rusia, saya melihatnya sebagai kewajiban moral saya untuk memfasilitasi denazifikasi Rusia."

"Saya akan melanjutkan bantuan ke Ukraina dalam upaya heroik untuk menahan serangan gencar Orda Putin."

Kata "Orda" adalah bahasa Rusia yang berarti "gerombolan".

Insiden peledakan gedung yang dibahas Konanykhin, terkait teori konspirasi bahwa dinas intelijen Rusia, FSB, yang dipimpin oleh Putin pada 1998 hingga 1999, bertanggung jawab atas ledakan di empat blok apartemen pada 1999 yang menewaskan sekitar 300 orang.

Baca juga: VW dan BMW Kalang Kabut Atasi Pasokan Komponen Wire Harness yang Terhambat Invasi Rusia

Serangan-serangan itu dituduhkan pada teroris Chechnya sehingga memicu Perang Chechnya Kedua, yang dengan sendirinya membantu mengonsolidasikan popularitas Putin di Rusia.

Putin menjadi perdana menteri pada 1999 dan diangkat sebagai penjabat presiden pada hari terakhir tahun itu.

Vladimir Putin
Vladimir Putin (Sky News)

Kemudian ia terpilih untuk masa jabatan penuh pada bulan Maret berikutnya.

Teori ini dijelaskan antara lain oleh mantan perwira FSB, Alexander Litvinenko, yang diduga dibunuh oleh agen Rusia di London pada tahun 2006 menggunakan isotop radioaktif polonium-210.

Konanykhin punya sejarah yang rumit dengan pemerintah Rusia.

Pada 1996, ia pernah ditangkap saat tinggal di AS, usai pihak berwenang Rusia mengklaim dirinya menggelapkan 8 juta USD dari Russian Exchange Bank.

Agen FBI bersaksi bahwa mafia Rusia telah membuat kontrak dengan Konanykhin, dan kasus itu diselesaikan dan ia diberikan suaka politik.

Suakanya dicabut beberapa tahun kemudian, tetapi deportasi Konanykhin akhirnya dibatalkan oleh Hakim Distrik AS, T S Ellis, yang menolaknya, dan mengatakan bahwa keputusan untuk mengembalikannya ke Moskow "tak disukai".

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Diprediksi Tumbang, Dikhianati Orang-orang Dekatnya

Rangkuman Hari ke-7 Invasi Rusia ke Ukraina

Militer Rusia mengklaim telah menguasai kota Kherson yang penting secara strategis di Ukraina selatan, saat angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah mendarat di Kharkiv dan memicu bentrokan.

Mengutip AlJazeera, berikut peristiwa penting pada Rabu (2/3/2022), hari ketujuh invasi Rusia ke Ukraina:

Viral video yang menunjukkan penduduk kota Kherson menantang dan mengibarkan bendera Ukraina di depan pasukan dan tank Rusia.
Viral video yang menunjukkan penduduk kota Kherson menantang dan mengibarkan bendera Ukraina di depan pasukan dan tank Rusia. (Radio Free Europe/Radio Liberty)

Kherson

Militer Rusia mengklaim telah mengambil kendali penuh atas Kherson, kota pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.

Rekaman menunjukkan pasukan dan tank Rusia di pusat kota, di tengah laporan pendirian pos pemeriksaan di sekitar kota.

Baca juga: Mengapa Negara Muslim Chechnya Bantu Rusia? Pengamat: Ingin Serang Kekuatan Besar di Balik Ukraina

Pertempuran di Kharkiv

Pasukan terjun payung Rusia mendarat di kota kedua Ukraina, Kharkiv, di tengah pertempuran sengit.

Pejabat Ukraina mengatakan, sebuah rumah sakit telah diserang dan barak sekolah penerbangan terbakar usai serangan udara.

Navalny Mendesak Rusia untuk Memprotes

Kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, mendesak Rusia untuk memprotes invasi ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak menjadi "bangsa pengecut yang ketakutan".

Biden Menyebut Putin sebagai Diktator

Presiden AS Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai "diktator" dalam pidato kenegaraan tahunannya dan mengumumkan larangan pesawat Rusia menggunakan wilayah udara AS.

Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina Disebut Justru Menguntungkan China, Kok Bisa?

Rusia Mendesak Warga Kyiv untuk Melarikan Diri

Kementerian Pertahanan Rusia mendesak warga Kyiv untuk melarikan diri dan mengatakan akan menyerang daerah yang tak ditentukan yang digunakan oleh layanan keamanan dan komunikasi Ukraina.

Rusia menggambarkan serangannya di Ukraina sebagai "operasi khusus", bukan invasi wilayah.

Pasukan Kendaraan Berlapis Baja

Seorang pejabat AS mengatakan pasukan kendaraan berlapis baja sepanjang mil yang menahan ibu kota, Kyiv, tak membuat kemajuan apapun dalam 24 jam terakhir.

Mereka, kata pejabat itu, terhambat karena masalah logistik, kekurangan bahan bakar dan makanan, serta mungkin berhenti untuk mengevaluasi taktik.

Rusia Siap untuk Lebih Banyak Pembicaraan

Kremlin mengatakan para pejabat Rusia siap untuk mengadakan pembicaraan putaran kedua dengan Ukraina, tetapi tak jelas apakah pejabat Ukraina akan muncul.

Pengungsi dari Ukraina terlihat beristirahat di titik penerimaan sementara yang diselenggarakan di stasiun kereta api utama di Przemysl, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow meluncurkan serangan penuh. invasi skala besar pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, kata PBB pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP)
Pengungsi dari Ukraina terlihat beristirahat di titik penerimaan sementara yang diselenggarakan di stasiun kereta api utama di Przemysl, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow meluncurkan serangan penuh. invasi skala besar pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, kata PBB pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) (AFP/WOJTEK RADWANSKI)

Arus Pengungsi

Hampir 875.000 orang kini telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi, menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

Pengadilan PBB akan Gelar Rapat Dengar soal Perang

Mahkamah Internasional PBB mengatakan akan mengadakan rapat dengar pendapat publik pada 7 dan 8 Maret atas tuduhan "genosida" Ukraina oleh Rusia.

Pasalnya, di hari Rabu, Majelis Umum akan mengadakan pemungutan suara tentang apakah akan memerintahkan Rusia untuk menarik pasukannya.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Merusak Mimpi China Atas Proyek Jalur Sutra di Eropa

Perusahaan yang Keluar dari Rusia

Serangkaian perusahaan Barat mengatakan mereka membekukan atau mengurangi bisnis dengan Rusia, termasuk Apple, tiga perusahaan pelayaran terbesar di dunia, dan perusahaan energi, yaitu Eni, ExxonMobil, serta Boeing.

Kebangkrutan Nord Stream 2

Nord Stream 2 milik Rusia bangkrut setelah Jerman menghentikan pipa gas usai invasi Moskow.

Anak perusahaan Eropa dari Sberbank Rusia juga bersiap untuk menghadapi kebangkrutan.

Harga Minyak Melambung

Harga minyak melonjak melewati 100 US per barel, meskipun anggota Badan Energi Internasional setuju untuk melepaskan 60 juta barel dari stok.

Baca juga: Presiden Ukraina Klaim Banyak Pasukan Rusia yang Melarikan Diri

Jalur Pelayaran Dunia Hentikan Pengiriman Rusia

Raksasa pengiriman Denmark Maersk, MSC yang berbasis di Swiss, dan CMA CGM Prancis, mengatakan mereka tidak akan lagi menerima pemesanan barang dari Rusia, serta akan menangguhkan sebagian besar pengiriman.

Bantuan Bank Dunia

Bank Dunia telah menyiapkan paket bantuan 3 miliar USD untuk Ukraina, termasuk setidaknya 350 juta USD dalam bentuk dana segera.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan