Sabtu, 13 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Akan Hentikan Operasi Militer di Ukraina Jika Target Selesai, Apa yang Ingin Dicapai?

Hingga kini Rusia belum menghentikan operasi militernya di Ukraina. Peperangan masih berkecamuk.

Editor: Willem Jonata
AFP/HANDOUT
Gambar selebaran ini diterbitkan di akun Telegram Layanan Darurat Negara Ukraina, menunjukkan alun-alun di luar markas besar pemerintahan Kharkiv di Kharkiv setelah dibom pada 1 Maret 2022. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, adalah ditembaki oleh pasukan Rusia yang maju Selasa -- menghantam gedung pemerintahan lokal -- kata gubernur regional Oleg Sinegubov. "Pagi ini alun-alun pusat kota kami dan markas besar pemerintahan Kharkiv diserang secara kriminal," kata Sinegubov dalam sebuah video di Telegram. "Penjajah Rusia terus menggunakan persenjataan berat terhadap penduduk sipil," katanya, seraya menambahkan bahwa dia belum mengetahui berapa banyak korban yang ada. (Photo by Handout / UKRAINE EMERGENCY MINISTRY PRESS SERVICE / AFP) 

Dilansir dari Al Jazeera, pada September 2014, Ukraina dan separatis yang didukung Rusia menyetujui sebuah kesepakatan gencatan senjata yang berisi 12 poin.

Kesepakatan ini disebut perjanjian Minsk I. Sayangnya, perjanjian ini gagal setelah kedua belah pihak melakukan pelanggaran.

Maksud Putin denazifikasi Ukraina

Ada dua hal yang hendak dicapai Rusia dalam operasi militer di Ukraina, yakni demiliterisasi dan denazifikasi.

Demiliterisasi jelas. Bahwa Rusia ingin melucuti militer Ukraina.

Namun, apa yang dimaksud Presiden Rusia Vladimir Putin tentang denazifikasi?

Saat mengumumkan dimulainya operasi militer khusus untuk melindungi Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) pada 24 Februari lalu, Presiden Putin menggambarkan tujuannya sebagai 'demiliterisasi dan denazifikasi' Ukraina.

Pemandangan blok apartemen bertingkat tinggi yang dilanda penembakan baru-baru ini di Kyiv pada 26 Februari 2022. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah pro- Negara Barat tidak akan tunduk pada Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa.
 (Photo by GENYA SAVILOV / AFP)
Pemandangan blok apartemen bertingkat tinggi yang dilanda penembakan baru-baru ini di Kyiv pada 26 Februari 2022. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah pro- Negara Barat tidak akan tunduk pada Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP) (AFP/GENYA SAVILOV)

Juru bicaranya kemudian menjelaskan bahwa 'denazifikasi' berarti bahwa Rusia berencana untuk membebaskan Ukraina dari neo-Nazi, pendukung mereka, dan ideologi mereka.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (27/2/2022), Rusia telah berulang kali memperingatkan negara-negara asing tentang neo-Nazi yang mengambil alih Ukraina setelah kudeta yang didukung Barat pada 2014 lalu.

Baca juga: Kemhan Rusia Klaim Pesawat Pembom Su-34 Fighter Hancurkan Fasilitas Militer Nasionalis Ukraina

Namun, negara-negara Barat diduga memilih untuk mengabaikan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh rezim Ukraina.

Lalu apa saja kejahatan yang dimaksud Putin?

Membakar rumah serikat pekerja, dengan orang-orang yang masih ada di dalamnya

Sebagai nasionalis dan neo-Nazi, pemerintah Ukraina secara ilegal merebut kekuasaan di seluruh penjuru negara itu.

Begitu pula dengan bentrokan antara neo-Nazi dan pengunjuk rasa anti-Maidan yang terjadi di seluruh negeri.

Namun apa yang terjadi di Odessa pada 2 Mei 2014 akan dikenang sebagai salah satu catatan tergelap dalam sejarah Ukraina.

Setelah pertempuran jalanan dengan neo-Nazi, para pengunjuk rasa anti-Maidan membarikade diri mereka di sebuah rumah serikat pekerja lokal.

Anggota unit pertahanan sipil Ukraina melewati senapan serbu baru ke sisi berlawanan dari jembatan yang diledakkan di front utara Kyiv pada 1 Maret 2022. - Foto satelit menunjukkan pada 1 Maret 2022, konvoi Rusia membentang puluhan kilometer dan maju perlahan menuju ibukota Ukraina : menurut staf umum Ukraina, Moskow mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Kiev dan kota-kota besar lainnya sementara tindakan pembalasan internasional terhadap Rusia terus menumpuk.
 (Photo by ARIS MESSINIS / AFP)
Anggota unit pertahanan sipil Ukraina melewati senapan serbu baru ke sisi berlawanan dari jembatan yang diledakkan di front utara Kyiv pada 1 Maret 2022. - Foto satelit menunjukkan pada 1 Maret 2022, konvoi Rusia membentang puluhan kilometer dan maju perlahan menuju ibukota Ukraina : menurut staf umum Ukraina, Moskow mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Kiev dan kota-kota besar lainnya sementara tindakan pembalasan internasional terhadap Rusia terus menumpuk. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)
Halaman
1234
Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan