Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Akhirnya Umumkan Gencatan Senjata Perang dengan Ukraina
Rusia mengumumkan gencatan senjata terbaru dengan Ukraina, Selasa (8/3/2022) malam waktu setempat.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Rusia mengumumkan gencatan senjata terbaru dengan Ukraina, Selasa (8/3/2022) malam waktu setempat.
Keputusan ini diambil agar dapat melakukan evakuasi penduduk sipil.
"Mulai pukul 10.00 Waktu Moskwa (07.00 GMT) pada 9 Maret 2022, Federasi Rusia menyatakan 'rezim diam' dan siap untuk menyediakan koridor kemanusiaan," kata Sel Kementerian Pertahanan Rusia yang bertanggung jawab atas operasi kemanusiaan di Ukraina pada Selasa (8/3/2022), lapor kantor berita Rusia.
Dikutip dari AFP, Sel Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa Moskwa mengusulkan untuk menyetujui rute dan waktu mulai koridor kemanusiaan dengan Ukraina sebelum pukul 03.00 Waktu Moskwa pada 9 Maret.
Baca juga: Menlu Amerika Ungkap Ukraina Telah Siapkan Skenario Jika Zelensky Tewas Akibat Serangan Rusia
Evakuasi warga sipil sebelumnya memang sudah terjadi Selasa pagi di kota Sumy. Evakuasi juga dilakukan di ibu kota Kyiv.
Tetapi upaya evakuasi dari kota pelabuhan Mariupol telah gagal. Baik Ukraina ataupun Moskow menyalahkan masing-masing kegagalan tersebut.
Sebelumnya gencatan senjata untuk evakuasi sempat terjadi pekan lalu, setelah kedua negara bernegosiasi di perbatasan Belarusia.
Namun dalam berapa jam saja gencatan senjata itu juga dilanggar.
Rusia Dituding Rekrut Warga Suriah Jadi Tentara Bayaran di Ukraina
Rusia berusaha merekrut warga Suriah untuk berperang di Ukraina guna mendukung invasi Moskow, sebut seorang pejabat senior di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.
Dia tidak menjelaskan berapa banyak warga Suriah yang ingin direkrut Rusia. Selain itu juga tidak ada bukti pejuang Suriah telah tiba di Ukraina sejauh ini.
Dikutip dari The Guardian, Selasa (8/3/2022) upaya perekrutan warga Suriah oleh Rusia pertama kali dilaporkan situs berita Suriah, DeirEzzor24.
Media tersebut mengatakan, Moskow mencari sukarelawan pengawal pasukan militer dengan kontrak enam bulan dengan bayaran antara 200 dolar AS hingga 300 dolar AS per bulan.
Baca juga: Berunding Damai, Menlu Ukraina dan Rusia Sepakat Bertemu di Turki Esok
The Wall Street Journal melaporkan, beberapa tentara bayaran Suriah sudah berada di Rusia dan bersiap untuk memasuki medan pertempuran di Ukraina.
Selain itu, Rusia juga telah mengerahkan pasukan Chechnya di Ukraina, menurut pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Baca juga: Rusia Ancam Tutup Aliran Gas ke Jerman Jika Larangan Ekspor Minyak Berlanjut