Konflik Rusia Vs Ukraina
Lebih dari 1,9 Juta Pengungsi Ukraina Memasuki Polandia dengan Bus hingga Berjalan Kaki
Lebih dari 1,9 juta pengungsi telah memasuki Polandia dari Ukraina, sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 1,9 juta pengungsi Ukraina telah memasuki Polandia sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari.
Demikian disampaikan badan penjaga perbatasan negara itu dalam sebuah tweet, Rabu (16/3/2022).
Dikutip CNN, berikut ini datanya:
- Sekitar 593.000 orang atau 31 persen dari pengungsi, memasuki Polandia dengan mobil penumpang
- Sekitar 440.000 orang atau 23 persen, masuk dengan bus
- Sekitar 402.000 atau 21 persen, masuk dengan berjalan kaki
- Sekitar 210.000 atau 11 persen menggunakan kereta api
Baca juga: Mendag Sebut Invasi Rusia pada Ukraina Turut Jadi Penyebab Naiknya Harga dan Langkanya Minyak Goreng
Baca juga: Wali Kota Ukraina yang Diculik Tentara Rusia Dibebaskan, Ditukar Tawanan 9 Tentara Rusia

Secara keseluruhan, lebih dari 3 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi, menurut Badan Pengungsi PBB.
Mayoritas pengungsi tersebut pergi ke Polandia, Rumania, Moldova, Hongaria, dan Slovakia.
Populasi Ukraina lebih dari 43 juta orang sebelum invasi.
Baca juga: Zelensky Ogah Akui Aneksasi Crimea dan Kemerdekaan Donbass, Pembicaraan Ukraina-Rusia Buntu
Baca juga: Microsoft Luncurkan Layanan Telepon Gratis hingga Fitur Donasi untuk Ukraina
Homes for Ukraine
Dikabarkan sebelumnya, pemerintah Inggris akan membayar kepada setiap rumah tangga di negaranya yang bersedia menampung pengungsi Ukraina.
Skema Homes for Ukraine itu akan memperbolehkan pengungsi Ukraina yang terdampak perang datang ke Inggris.
Termasuk bila mereka tidak memiliki ikatan keluarga, kata pemerintah pada Minggu (13/3/2022).
Dilansir Aljazeera, Inggris akan membayar setiap keluarga sebesar 350 poundsterling atau sekitar 456 dolar AS per bulan, jika mereka dapat menawarkan pengungsi kamar atau properti cadangan dalam jangka waktu minimal enam bulan.
Baca juga: Tuntutan Ukraina pada Negara Barat, Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia hingga Minta Bantuan Senjata
Baca juga: Provinsi Kherson di Ukraina Selatan Dalam Penguasaan Penuh Militer Rusia

Perdana Menteri Boris Johnson telah berusaha memimpin respons global terhadap invasi Rusia yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus" tetapi pemerintahnya telah menghadapi kritik karena keterlambatan dalam menerima pengungsi.
Para legislator dari semua partai politik utama telah mendesak pemerintah agar warga Ukraina dapat mencari visa dan tes biometrik sebelum tiba di Inggris.
Di bawah skema baru, anggota masyarakat, badan amal, bisnis dan kelompok masyarakat dapat menawarkan akomodasi melalui halaman web pada akhir minggu depan.
Baca juga: Rusia Ledakkan Gedung Teater di Ukraina Tempat 1.200 Warga Sipil Berlindung

"Inggris berdiri di belakang Ukraina pada saat-saat tergelap mereka dan publik Inggris memahami perlunya menyelamatkan sebanyak mungkin orang secepat mungkin," kata Michael Gove, Menteri Perumahan Inggris.
"Saya mendesak orang-orang di seluruh negeri untuk bergabung dalam upaya nasional dan menawarkan dukungan kepada teman-teman Ukraina."
"Bersama-sama kita dapat memberikan rumah yang aman bagi mereka yang sangat membutuhkannya," tambahnya.
Siapa pun yang menawarkan kamar atau rumah harus menunjukkan akomodasi tersebut memenuhi standar.
Mereka juga harus menjalani pemeriksaan catatan kriminal.
Baca juga: China Menentang Sanksi Sepihak Barat Terkait Invasi Rusia ke Ukraina
Baca juga: Ini Empat Syarat Mutlak Rusia Bisa Akhiri Serangan Militer ke Ukraina
Menteri Luar Negeri, James Cleverly, mengatakan sebelumnya ada 10.000 orang per jam yang mendaftar.
Seorang juru bicara mengatakan, situs Homes for Ukraina sementara terhenti setelah ditayangkan pada Senin sore (14/3/2022).
Dia mengatakan jumlah penawaran terus meningkat, dengan penawaran berlipat ganda dalam beberapa jam.
Situs web untuk mendaftarkan skema itu sempat down untuk sementara waktu karena banyaknya nomor yang menawarkan bantuan.
Departemen Peningkatan Level, Perumahan dan Komunitas angkat bicara lewat unggahan Twitter, Selasa (15/3/2022).
"Berkat kemurahan hati publik Inggris, kami telah menerima lebih dari 100 ribu pernyataan minat dari individu dan organisasi sejauh ini dalam skema Homes for Ukraine."
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)