Sabtu, 13 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tujuan Pertama Operasi Militer Rusia di Ukraina Selesai, Lanjut Bebaskan Wilayah Donbass

Jenderal top Rusia mengatakan bahwa tahap pertama dari tujuan militer di Ukraina telah selesai, selanjutnya fokus pembebasan Wilayah Donbas

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Sri Juliati
AFP/ARIS MESSINIS
Petugas pemadam kebakaran berdiri di atas kendaraan militer lapis baja yang hancur di pusat perbelanjaan Retroville setelah serangan Rusia di barat laut ibukota Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina, Kyiv, kata seorang wartawan AFP, dengan tim penyelamat menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. Bangunan 10 lantai itu terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. 

"Awalnya, kami tidak berencana menyerang mereka untuk mencegah kehancuran dan meminimalkan kerugian di antara personel dan warga sipil."

"Bagaimana pun pasukan kami sudah menjalankan tugas dan berhasil menyelesaikannya. Kekuatan dan sarana kami akan fokus pada tujuan utama yakni pembebasan penuh Donbas," kata Rudskoy.

4,3 Juta Anak Ukraina Dikabarkan Mengungsi

Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang fokus pada anak-anak, UNICEF mengatakan, 4,3 juta anak mengungsi selama perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dalam sebulan terakhir ini.

Angka ini mengindikasikan lebih dari setengah dari perkiraan 7,5 juta populasi anak di negara itu telah pergi.

Dikutip Tribunnews.com dari laman Ukrinform, Jumat (25/3/2022), jumlah ini mencakup lebih dari 1,8 juta anak-anak yang telah menyeberang ke negara-negara tetangga sebagai pengungsi dan 2,5 juta yang kini menjadi pengungsi internal di dalam Ukraina.

"Perang telah menyebabkan salah satu perpindahan anak-anak dalam skala besar tercepat sejak Perang Dunia II."

"Ini adalah tonggak sejarah yang suram yang dapat memiliki konsekuensi abadi bagi generasi mendatang."

"Keselamatan, kesejahteraan, dan akses anak-anak ke layanan penting, semuanya berada di bawah ancaman dari kekerasan mengerikan tanpa henti," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.

Sementara itu, menurut lembaga PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yakni OHCHR, 78 anak telah terbunuh, dan 105 lainnya terluka di Ukraina sejak dimulainya perang pada 24 Februari lalu.

Namun, angka ini hanya mewakili laporan-laporan yang dapat dikonfirmasi PBB.

Di Ukraina, UNICEF telah mengirimkan pasokan medis ke 49 rumah sakit di 9 wilayah, termasuk Kiev, Kharkiv, Dnipro dan Lviv, serta meningkatkan akses ke perawatan kesehatan untuk 400.000 ibu, bayi baru lahir dan anak-anak.

Lembaga itu juga terus mendistribusikan air dan barang-barang kebersihan kemunitas komunitas yang dikepung.

Selain itu, UNICEF turut meningkatkan jumlah tim perlindungan anak yang bekerja di dalam zona konflik akut dari 22 menjadi 50 dan telah mengirimkan 63 truk pasokan penyelamat untuk mendukung kebutuhan lebih dari 2,2 juta orang.

Dalam beberapa minggu mendatang, UNICEF akan memulai bantuan tunai darurat untuk keluarga yang paling rentan dan membangun ruang ramah anak di lokasi-lokasi utama di seluruh negeri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan