Jumat, 3 Oktober 2025

Presidensi G20

Reaksi Sejumlah Negara Setelah Vladimir Putin Nyatakan Ingin Hadiri KTT G20 Akhir November di Bali

Keinginan Amerika dan sekutu barat untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 tampaknya tidak akan mudah.

Editor: Dewi Agustina
Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, terlalu dini berkomentar terkait rencana gelaran G20 yang akan diselenggarakan di Pulau Dewata Bali.

Presiden Rusia Vladimir Putin tengah menjadi sorotan setelah mengakui keinginan untuk hadir di KTT G20 di Bali, Indonesia pada November 2022 mendatang.

Keinginan Putin itu ditentang oleh banyak negara.

Hal itu lantaran perang yang terjadi di Ukraina sejak Rusia melakukan operasi militernya pada 24 Februari 2022 lalu.
Luhut menegaskan, KTT G20 merupakan forum ekonomi. Jadi, ia menyebut tidak ada pembahasan soal politik dalam forum tersebut.

"G20 kan forum ekonomi, jadi tidak ada forum politik, ya kita lihat saja kan masih terlalu dini kita berkomentar," ujar Luhut, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (26/3/2022).

G20 punya peran strategis dalam mengamankan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi global di masa depan.

Bersama-sama, anggota G20 mewakili lebih dari 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen penduduk dunia.

Luhut menegaskan kembali terkait kemungkinan mengundang Putin, Luhut pun memberikan jawaban yang sama.

Baca juga: Terus Lumpuhkan Perekonomian Rusia, AS Kini Mulai Bekukan Cadangan Emas Negara Putin

Menurutnya, kehadiran Putin di KTT G20 masih belum pasti.

Rencana Kehadiran Putin di G20 Ditentang Australia.

Reuters, The Sydney Morning Herald, Channel News Asia, Fox News, BBC, dan sejumlah media asing lainnya menurunkan berita yang judulnya hampir sama 'Presiden Rusia Vladimir Putin akan Menghadiri Pertemuan G20 di Bali'.

Hal tersebut mengutip pernyataan Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova.

Lyudmila Vorobyova berpendapat, reaksi negara barat terhadap Rusia tidak proporsional.

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," katanya dalam konferensi pers pada Rabu (23/3/2022) seperti dilansir dari Reuters.

Keinginan Amerika dan sekutu barat untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 tampaknya tidak akan mudah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved