Kamis, 18 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Warga Bucha Ungkap Kronologi Pasukan Rusia Membunuh Keluarganya, Dobrak Rumah Lalu Seret ke Trotoar

Seorang warga Bucha mengungkap kronologi bagaimana pasukan Rusia membunuh keluarganya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Mayat tergeletak di jalan di Bucha, barat laut Kyiv, saat Ukraina mengatakan pasukan Rusia membuat "mundur cepat" dari daerah utara sekitar Kyiv dan kota Chernigiv, pada 2 April 2022. - Mayat sedikitnya 20 pria berpakaian sipil ditemukan tergeletak di satu jalan Sabtu setelah pasukan Ukraina merebut kembali kota Bucha dekat Kyiv dari pasukan Rusia, kata wartawan AFP. Pasukan Rusia menarik diri dari beberapa kota dekat Kyiv dalam beberapa hari terakhir setelah upaya Moskow untuk mengepung ibukota gagal, dengan Ukraina menyatakan bahwa Bucha telah "dibebaskan". (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

Lalu, wartawan Reuters juga melihat kuburan massal di sebuah gereja, dengan tangan dan kaki korban terlihat dari tanah liat yang ditumpuk di atasnya.

"Kengerian yang kita lihat di Bucha hanyalah puncak gunung es dari semua kejahatan (yang) telah dilakukan oleh tentara Rusia," kata Menteri Luar Negeri, Dmytro Kuleba, Senin (4/5/2022).

"Setengah langkah tidak cukup lagi. Saya menuntut sanksi paling berat minggu ini, ini adalah pembelaan para korban pemerkosaan dan pembunuhan. Jika Anda ragu tentang sanksi, pergi ke Bucha dulu," tambahnya.

Alasan Mayat Baru Ditemukan

Pasukan Ukraina telah memerangi Rusia di sekitar Kyiv hingga akhirnya Ukraina melakukan perlawanan keras dan mulai merebut kembali kota-kota di luar Kyiv, termasuk Bucha, pada pekan lalu.

Hal inilah yang menjadi alasan mayat-mayat tersebut baru ditemukan.

Sang Wakil Wali Kota, Sapravskyi juga membenarkan, pasukan Rusia baru menarik diri akhir pekan lalu dari Bucha.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleksiy Arestovych mengatakan, sejumlah warga sipil yang ditemukan tewas di jalan-jalan Kota Bucha tampak seperti adegan dari film horor.

Tubuh seorang pria, dengan pergelangan tangan terikat di belakang punggungnya, terletak di sebuah jalan di Bucha, barat laut ibukota Kyiv pada 2 April 2022. - Mayat setidaknya 20 pria berpakaian sipil ditemukan tergeletak di satu jalan pada 2 April 2022, setelah pasukan Ukraina merebut kembali kota Bucha dekat Kyiv dari pasukan Rusia, kata wartawan AFP. Pasukan Rusia menarik diri dari beberapa kota dekat Kyiv dalam beberapa hari terakhir setelah upaya Moskow untuk mengepung ibukota gagal, dengan Ukraina menyatakan bahwa Bucha telah
Tubuh seorang pria, dengan pergelangan tangan terikat di belakang punggungnya, terletak di sebuah jalan di Bucha, barat laut ibukota Kyiv pada 2 April 2022. - Mayat setidaknya 20 pria berpakaian sipil ditemukan tergeletak di satu jalan pada 2 April 2022, setelah pasukan Ukraina merebut kembali kota Bucha dekat Kyiv dari pasukan Rusia, kata wartawan AFP. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

Ia menyebut beberapa orang ditembak di kepala dengan tangan mereka diikat, dan beberapa tubuh menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, pemerkosaan, dan pembakaran.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan, beberapa warga sipil yang ditembak saling bergandengan tangan.

Ia juga mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild bahwa apa yang terjadi di Bucha dan pinggiran kota Kyiv lainnya hanya dapat digambarkan sebagai genosida.

Pihak berwenang mengatakan, mereka mendokumentasikan bukti saat militer Ukraina merebut kembali wilayahnya dan menemukan indikasi pembunuhan gaya eksekusi untuk menambah tuntutan mereka kepada pejabat Rusia atas kejahatan perang.

Rusia Bantah Lakukan Pembantaian

Di sisi lain, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov dengan tegas membantah tuduhan apapun terkait dengan pembunuhan warga sipil di Bucha.

Ia mengatakan, tuduhan Ukraina tentang masalah tersebut penuh dengan kepalsuan.

"Informasi ini harus dipertanyakan secara serius," kata Peskov.

"Dari apa yang kami lihat, para ahli kami telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya," tambahnya.

Peskov pun mendesak para pemimpin internasional untuk tidak terburu-buru menghakimi.

"Kami dengan tegas menyangkal tuduhan apa pun," kata Peskov.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan