Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Imbau Pasukannya Tak Serang Pabrik Baja yang Jadi Benteng Terakhir Mariupol, tapi Memblokirmya
Presiden Rusia Vladimir Putin meminta agar pasukannya tak menyerang pabrik baja yang jadi benteng terakhir Mariupol.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Garudea Prabawati
Kyiv telah mengusulkan untuk menukar tawanan perang Rusia dengan jalan yang aman bagi warga sipil dan tentara yang terperangkap.
Tidak diketahui apakah Rusia telah menanggapi tawaran negosiasi khusus itu.
Ukraina juga telah mencoba membuat Rusia menyetujui koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi 120.000 orang yang menurut Zelensky masih dikepung di Mariupol.
Namun, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, mengatakan upaya terbaru untuk membuka koridor yang aman bagi perempuan, anak-anak, dan orang tua gagal karena Rusia tidak mematuhi gencatan senjata.
Banyak kesepakatan sebelumnya yang gagal karena pertempuran yang terus berlanjut.
Serhiy Taruta, mantan Gubernur wilayah Donetsk dan penduduk asli Mariupol, melaporkan pemboman rumah sakit, di mana ia memperkirakan 300 orang, termasuk tentara yang terluka dan warga sipil dengan anak-anak, berlindung.
Serhei Volyna, Komandan Brigade Marinir ke-36 Ukraina, mengatakan dalam sebuah video dari pos terdepan Azovstal pada hari Rabu, pasukannya kalah jumlah "10 banding satu".
Iia menambahkan, “Ini adalah daya tarik kami kepada dunia. Ini mungkin yang terakhir bagi kami. Kami mungkin hanya memiliki beberapa hari atau jam tersisa."
"Unit musuh (Rusia) puluhan kali lebih besar dibanding kami, mereka memiliki dominasi di udara, artileri, pasukan darat, peralatan, dan tank.”
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah penilaian, Rusia ingin menunjukkan keberhasilan yang signifikan menjelang perayaan Hari Kemenangan 9 Mei tahunannya.
"Ini dapat mempengaruhi seberapa cepat dan kuat mereka berusaha untuk melakukan operasi menjelang tanggal ini," tulis penilaian tersebut.
Baca juga: Panik karena Sanksi Barat, Warga Rusia Tarik Mata Uang Asing dari Bank Rp 140,6 Triliun pada Maret
Baca juga: PM Inggris Johnson Bertolak ke Gujarat di Tengah Skandal Partygate-nya, Bujuk India Jauhi Rusia
Ukraina Sebut Rusia Telah Kuasai 80 Persen Wilayah Luhansk

Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menguasai 80 persen Luhansk, salah satu dari dua wilayah Donbas timur.
Ukraina juga menyebut rumah sakit dan kamar mayat di daerah yang diduduki telah penuh sesak.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Serhii Haidai, kepala Administrasi Militer Regional Luhansk, melalui Telegram pada Rabu (20/4/2022), malam.