Konflik Rusia Vs Ukraina
POPULER Internasional: Rusia Lakukan Uji Coba Rudal | Kondisi Terkini Kota Mariupol
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Putin mencoba mengklaim kemenangan atas wilayah Mariupol yang terkepung.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Berita populer internasional didominasi oleh perang di Ukraina.
Rusia mengatakan telah meluncurkan uji coba rudal balistik antarbenua Sarmat, yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh "berpikir."
Sementara itu, seorang anggota parlemen Rusia disebut telah mengusulkan untuk secara paksa mengambil darah tawanan perang Ukraina.
Di Mariupol, Putin mencoba mengklaim kemenangan atas wilayah tersebut.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Rusia Lakukan Uji Coba Rudal, Pentagon Tidak Khawatir, Pakar Sebut Moskow Ingin Pamer
Rusia mengatakan telah meluncurkan uji coba rudal balistik antarbenua Sarmat, yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh "berpikir."
Dilansir The Guardian, Putin tampil di televisi di mana ia diberitahu oleh militer bahwa rudal telah diluncurkan dari Plesetsk, Rabu (20/4/2022).
Rudal mengenai sasaran di semenanjung Kamchatka.
"Kompleks baru ini memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern," kata Putin.
"Senjata ini tidak memiliki analog di dunia dan akan datang tidak lama lagi."
"Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan menjadi bahan pemikiran bagi mereka yang, dalam panasnya retorika agresif yang hiruk pikuk, mencoba mengancam negara kita."
Baca juga: Graham Phillips, YouTuber asal Inggris Pro-Rusia yang Dituduh Lakukan Kejahatan Perang
Baca juga: Perwakilan Ukraina-Rusia Hadir di Side Event G20, Menparekraf: Kita Suarakan Perdamaian

Sementara itu, Pentagon mengatakan pada Rabu (20/4/2022), Rusia telah memberi tahu dengan baik sebelum peluncuran uji coba itu.
Pentagon menambahkan bahwa pihaknya melihat uji coba itu sebagai rutinitas dan bukan ancaman bagi Amerika Serikat.
2. Parlemen Rusia Disebut Usulkan Ambil Paksa Darah Tawanan Perang Ukraina: Hanya Bagi yang Sehat
Seorang anggota parlemen Rusia disebut telah mengusulkan untuk secara paksa mengambil darah tawanan perang Ukraina.
Hal itu digunakan untuk merawat warga sipil dan tentara Rusia yang terluka, akibat perang antara Rusia dan Ukraina.
Usulan tersebut dilontarkan oleh Sergey Leonov, anggota Duma Negara Rusia.
Dikutip dari The Sun, ia telah membuat proposal seperti itu menurut Euromaidan Press yang melaporkan kemarin malam.
"Tentu saja, kita berbicara tentang sumbangan yang masuk akal, dan hanya untuk mereka (tawanan perang) yang kesehatannya memungkinkan," ujar Sergey Leonov.
Di sisi lain, menurut seorang pejabat NATO pada awal April, mengatakan hingga 40.000 tentara Rusia terbunuh, terluka, ditangkap hingga hilang.
Baca juga: Dituduh Sebarkan Hoaks, Google Didenda Rusia 11 Juta Rubel
Antara 7.000 dan 15.000 diperkirakan tewas dalam perang di Ukraina sejak invasi diluncurkan pada 24 Februari lalu.

Dikepung di Pabrik Baja di Mariupol, Komandan Ukraina Beri Pesan Video: Ini Bisa Jadi yang Terakhir
Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi.
Di Mariupol, ketegangan terus meningkat.
3. Graham Phillips, YouTuber asal Inggris Pro-Rusia yang Dituduh Lakukan Kejahatan Perang
Seorang YouTuber bernama Graham Phillips dituduh berpotensi melakukan kejahatan perang oleh parlemen Inggris.
Phillips adalah pria kelahiran Inggris yang pindah ke Ukraina satu dekade lalu dan menjadi pro-Rusia.
Dilansir The Guardian, ketika Graham Phillips pertama kali pindah dari London ke Ukraina, pegawai negeri kelahiran Nottingham itu membuat blog pribadi yang berisi ulasan tentang rumah bordil dengan pengamatan tentang kehidupan sehari-hari di Kyiv.
Kini, YouTuber pro-Kremlin itu mendapati dirinya dituduh di parlemen atas potensi kejahatan perang setelah mewawancarai sesama warga Inggris yang ditangkap oleh tentara Rusia.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia prihatin dengan "pesan propaganda" Phillips yang menampilkan Aiden Aslin.
Baca juga: Dua Tentara Inggris Tawanan Rusia Memohon Ditukar dengan Sekutu Putin yang Ditahan Ukraina
Baca juga: Kelompok Neo Nazi Ukraina Batalyon Azov di Mariupol Tolak Menyerah ke Rusia

Aiden Aslin adalah seorang warga negara Inggris yang menghabiskan empat tahun terakhir di Ukraina dan bertugas di angkatan bersenjata negara itu.
Aslin baru-baru ini ditahan pasukan Rusia.
Anggota parlemen lokal Aslin Robert Jenrick menyebut Aslin diborgol, terluka secara fisik dan diwawancarai di bawah tekanan untuk tujuan propaganda.
Jenrick mengatakan hal itu adalah pelanggaran konvensi Jenewa tentang perlakuan terhadap tawanan perang dan bahwa sang pewawancara, Graham Phillips, berada dalam bahaya penuntutan atas kejahatan perang.
Baik Aslin dan Phillips sama-sama berasal dari Nottinghamshire.
4. Putin Imbau Pasukannya Tak Serang Pabrik Baja yang Jadi Benteng Terakhir Mariupol, tapi Memblokirmya
Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba mengklaim kemenangan atas Mariupol, Ukraina.
Ia pun meminta pada pasukannya agar tak menyerang benteng terakhir kota pelabuhan tersebut, pabrik baja Azovstal.
Dikutip dari NPR, pasukan Rusia telah mengepung Mariupol sejak hari-hari awal invasi dan telah menghancurkan sebagian besar wilayah.
Para pejabat tinggi telah berulang kali mengindikasikan kota itu akan jatuh ke tangan Rusia, tapi pasukan Ukraina tetap bertahan.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasukan Ukraina bersembunyi di pabrik Azovstal, sementara pasukan Rusia menggempur lokasi industri dan berulang kali mengeluarkan ultimatum agar menyerah.

Baca juga: Keberatan atas Kehadiran Rusia, Pejabat Keuangan Beberapa Negara Walkout Saat Rapat Menteri G20
Baca juga: Rusia Janji Akhiri Serangan Militer ke Ukraina Tapi Harus Penuhi Syarat Ini
Putin mengatakan, saat ini ia tidak akan mengambil risiko mengirim pasukannya ke bawah tanah pabrik Azovstal.
Ia justru memilih memblokir pabrik tersebut "sehingga tidak ada seekor lalat pun yang masuk."
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan pabrik Azovstal diblokir, sambil memprediksi bahwa tempat itu akan diambil alih dalam beberapa hari.
Perintah Putin mungkin berarti para pejabat Rusia berharap mereka bisa menunggu pasukan Ukraina menyerah setelah kehabisan makanan dan amunisi.
Namun, pengeboman pabrik bisa saja terus berlanjut.
(Tribunnews.com)