Minggu, 21 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Nasib Wartawan Rusia di Ukraina dan Ketatnya Sensor Pemberitaan soal Perang di Rusia

Seorang wartawan Rusia bernama Lilia Yapparova memberanikan diri  berada di tengah-tengah perang yang berkecamuk di Ukraina.

Editor: Hasanudin Aco
CFP/Newsaf.cgtn
KOTA MARIUPOL HANCUR LEBUR - Warga Kota Mariupol berjalan kaki menyeret troli belanjaan di antara puing-puing gedung dan kendaraan serta infrastruktur kota yang hancur lebur oleh gempuran tentara Rusia, 16 April 2022. 

Masa Depan Pers Independen Rusia Tak Pasti

Namun, meski jurnalis seperti Kostyuchenko ditugaskan meliput di Ukraina, media tempat mereka bekerja di Rusia menghadapi masa depan yang tak pasti.

Laporan Kostyuchenko awalnya disensor oleh medianya sendiri, Novaya Gazeta.

Harian itu menghapus kata ‘perang’ dalam artikel Kostyuchenko demi mematuhi undang-undang Rusia yang mengancam jurnalis yang menyebarkan ‘berita palsu’ dengan penjara 15 tahun.

Novaya Gazeta juga menghapus beberapa artikel Kostyuchenko dari situs web-nya atas permintaan regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor.

Akhirnya, Novaya Gazeta mengumumkan penangguhan operasional cetak dan daringnya hingga perang berakhir.

Media Yapparova, Meduza, diblokir di Rusia sesaat setelah invasi dimulai, dan kini hanya bisa diakses dengan VPN atau Virtual Private Network.

Yapparova meliput dari Chernihiv sebelum kota itu dikepung tentara Rusia, dan dari desa-desa di dekat Kiev. Di sana, ia menemukan bukti penjarahan, pemerkosaan dan eksekusi yang dilakukan tentara Rusia.

Kendati sensor media terus meningkat di Rusia, berbicara dengan jurnalis independen merupakan salah satu dari sedikit cara yang digunakan para pejabat Ukraina untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan audiens Rusia.

Pasalnya, audiens Rusia sebagian besar menerima berita dari media yang dikendalikan pemerintah.

Bulan lalu, Zelensky bersedia melakukan wawancara video dengan sejumlah jurnalis Rusia, termasuk dari Meduza dan Mediazona.

Kamar Mayat, Bukti Objektif Korban Perang

Mereka yang bekerja di lapangan untuk media Rusia, menghadapi risiko dan kengerian yang sama seperti yang dihadapi reporter perang Ukraina maupun asing.

“Saya mengunjungi banyak kamar mayat,” kata Kostyuchenko seraya mengimbuhkan, “Di kamar mayat, kau bisa mendapat informasi objektif tentang perang."

"Saat saya mendatangi kamar mayat di Mykolaiv, saya melihat tumpukan mayat. Saat saya membuka pintu ke ruangan lainnya, ada lebih banyak mayat, termasuk anak-anak. Di gudang di luar, ada mayat-mayat juga. Dan sejumlah mayat juga bergelimpangan di halaman,” paparnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan