Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Babak Baru Sanksi untuk Moskow, Uni Eropa Usulkan Larangan Minyak Rusia

Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen juga mengusulkan pada Rabu (4/5/2022) bahwa tiga bank besar Rusia diputus dari SWIFT.

Editor: Inza Maliana
AFP/KENZO TRIBOUILLARD
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara selama pernyataan pers tentang serangan Rusia di Ukraina, di Brussels pada 24 Februari 2022, menjelang pertemuan puncak khusus UE yang diadakan hari ini untuk "membahas krisis dan langkah-langkah pembatasan lebih lanjut" yang "akan diterapkan secara besar-besaran dan konsekuensi berat pada Rusia atas tindakannya". - Komisi Eropa akan menguraikan kepada para pemimpin sanksi baru, yang akan menambah putaran awal sanksi yang dijatuhkan pada hari Rabu setelah Presiden Vladimir Putin mengakui bagian Ukraina yang dikuasai pemberontak sebagai wilayah independen. (Photo by Kenzo TRIBOUILLARD / POOL / AFP) 

Sanksi pada individu

Von der Leyen juga mengatakan UE harus menargetkan perwira militer berpangkat tinggi dan lainnya "yang melakukan kejahatan perang di Bucha", pinggiran ibukota Kyiv.

Pejabat Ukraina menuduh bahwa pasukan Rusia yang mundur melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil di Bucha, yang telah dibantah oleh Moskow.

"Ini mengirimkan sinyal penting lainnya kepada semua pelaku perang Kremlin: Kami tahu siapa Anda. Kami akan meminta pertanggungjawaban Anda. Anda tidak akan lolos begitu saja," kata von der Leyen.

Sanksi kepada Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill

Komisi Eropa juga telah mengusulkan sanksi kepada kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, yang telah mendukung perang Rusia, menurut sebuah dokumen yang dilihat oleh kantor berita AFP.

Daftar baru tersebut mencakup 58 orang yang terkena sanksi, kata badan tersebut pada Senin (2/5/2022).

Selain banyak personel militer Rusia, sanksi juga menargetkan istri, putri dan putra juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Perbankan juga dijatuhi sanksi

Perbankan juga menjadi sasaran badan eksekutif Uni Eropa.

Von der Leyen mengatakan Sberbank, bank terbesar Rusia, harus dikeluarkan dari SWIFT.

Dia mengatakan Sberbank menyumbang sekitar 37 persen dari sektor perbankan Rusia.

"Dan kami juga akan melakukan de-SWIFT dua bank besar lainnya di Rusia. Dengan itu, kami memukul bank-bank yang secara sistemik kritis terhadap sistem keuangan Rusia dan kemampuan Putin untuk melakukan penghancuran," katanya.

Kane dari Al Jazeera mengatakan langkah ini signifikan.

"Itu sangat penting karena tanpa akses ke sana, itu akan membuat lebih sulit bagi Sberbank dan lembaga keuangan lainnya untuk melakukan transaksi di komunitas internasional," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan