Konflik Rusia Vs Ukraina
Empat Gubernur Rusia Mundur Imbas Sanksi Barat yang Melumpuhkan
Empat gubernur regional Rusia mengundurkan diri pada Selasa (10/5/2022) karena dampak sanksi ekonomi dari Barat.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Empat gubernur regional Rusia mengundurkan diri pada Selasa (10/5/2022) karena dampak sanksi ekonomi dari Barat.
Dilansir Reuters, kepala wilayah Tomsk, Kirov, dan Mari El mengumumkan pengunduran diri mereka segera.
Sementara kepala wilayah Ryazan mengatakan tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya.
Pemilihan dijadwalkan berlangsung di lima daerah pada bulan September.
Walaupun gubernur regional Rusia dipilih, mereka secara politis berada di bawah Kremlin.

Baca juga: Operator Ukraina Setop Aliran Gas Rusia ke Eropa di Stasiun Sokhranovka
Baca juga: Parlemen AS Gelar Pemungutan Suara untuk Paket Bantuan 40 Miliar Dolar AS ke Ukraina
Beberapa gubernur yang akan keluar, mewakili wilayah di mana partai politik penguasa, United Russia, memperoleh suara yang lemah dalam pemilihan parlemen tahun lalu.
Gubernur yang tidak populer secara teratur dicopot dari jabatannya, sering kali mengajukan pengunduran diri mereka secara berkelompok di bulan-bulan musim semi.
Ilya Grashchenkov, kepala think tank Pusat Pengembangan Politik Regional di Moskow, mengatakan Kremlin mencopot gubernur yang lemah di tengah memburuknya prospek ekonomi imbas sanksi Barat.
"Ada kebutuhan untuk merestrukturisasi ekonomi, terutama di daerah-daerah di mana pengaruh ekonomi Barat telah signifikan."
"Gubernur-gubernur ini perlu diganti dengan alternatif yang lebih muda," ujarnya.
Ekonomi Rusia akan berkontraksi sebesar 8,8 % pada 2022, kata kementerian ekonomi.
Update Konflik Rusia-Ukraina
Berikut sejumlah perkembangan terakhir dalam invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-77, dilansir The Guardian:
- Avril Haines, direktur intelijen nasional AS, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan "beralih ke cara yang lebih drastis" untuk mencapai tujuannya di Ukraina.
- Pelabuhan Odesa di Laut Hitam yang vital di Ukraina mendapat serangan rudal berulang kali, termasuk dari beberapa rudal hipersonik.
Satu orang tewas dan lima terluka setelah tujuh rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan dan depot pada Senin, kata militer.
- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali desa-desa di wilayah Kharkiv, yang bisa menandakan fase baru dalam perang.
- Belarus akan mengerahkan pasukan operasi khusus di tiga daerah dekat perbatasan selatannya dengan Ukraina sebagai tanggapan atas "ancaman yang meningkat" oleh AS dan sekutunya, kata angkatan bersenjata.
- Jumlah warga sipil yang tewas di Ukraina sejak awal perang "ribuan lebih tinggi" dari angka resmi, kata kepala misi pemantauan hak asasi manusia PBB di negara itu.
- Sedikitnya 100 warga sipil masih berada di pabrik baja Azovstal di bawah serangan berat Rusia di Kota Mariupol, Ukraina selatan, kata seorang ajudan wali kota.
- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson akan mengunjungi Finlandia dan Swedia pada Rabu ini.
Kunjungan dilakukan saat kedua negara Nordik tersebut sedang mempertimbangkan untuk mengajukan keanggotaan NATO.

Baca juga: Rusia Disebut Ingin Balas Negara yang Menentang Invasi Ukraina dengan Serangan Siber
Baca juga: SOSOK Alexander Subbotin, Miliader di Rusia yang Tewas di Rumah Dukun, Mantan Bos Perusahaan Energi
- Para pejabat Ukraina mengatakan telah menemukan mayat 44 warga sipil di puing-puing sebuah bangunan di wilayah timur laut yang dihancurkan beberapa pekan lalu.
- Anggota parlemen AS di DPR melakukan pemungutan suara pada Selasa malam terkait paket bantuan senilai $40 miliar untuk Ukraina.
- Presiden China, Xi Jinping dan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron, berbicara melalui telepon pada Selasa (10/5/2022) untuk membahas soal Ukraina.
- Rusia telah disalahkan atas serangan cyber besar-besaran terhadap jaringan internet satelit, satu jam sebelum Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)