Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

2 Tahun Berhasil Hindari Pandemi, Korea Utara Kini Catat 2 Juta Kasus Diduga Covid-19

Korea Utara mengklaim penanganannya terhadap pandemi Covid-19 baik, sementara jumlah orang dengan gejala demam diduga Covid-19 melebihi 2 juta.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AFP/STR
Gambar ini diambil pada 17 Mei 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 18 Mei menunjukkan staf stasiun kereta api mendisinfeksi lokasi stasiun Pyongyang sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19. (Photo by KCNA VIA KNS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara mengumumkan jumlah orang dengan gejala demam diduga Covid-19 melebihi 2 juta, meski mengklaim penanganannya terhadap pandemi Covid-19 baik.

Negara pimpinan Kim Jong Un ini akhirnya melaporkan kasus pertama Covid-19 pada pertengahan Mei tahun ini.

Pada Jumat (20/5/2022), pemerintah Korea Utara mengatakan telah mencapai hasil yang baik dalam perang melawan wabah virus corona.

Di sisi lain, pihaknya belum menjawab tawaran bantuan dari dua musuhnya, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), ungkap seorang pejabat Korsel.

Gambar ini diambil pada 17 Mei 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 18 Mei menunjukkan seorang dokter mempromosikan langkah-langkah pencegahan epidemi untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 di Pyongyang. (Photo by KCNA VIA KNS / AFP)
Gambar ini diambil pada 17 Mei 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 18 Mei menunjukkan seorang dokter mempromosikan langkah-langkah pencegahan epidemi untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 di Pyongyang. (Photo by KCNA VIA KNS / AFP) (AFP/STR)

Baca juga: Korea Selatan Seret Terraform Labs ke Meja Hijau Atas Dugaan Penyalahgunaan Pembayaran Pajak

Baca juga: Infeksi COVID-19 di Korea Utara Diduga Capai 2 Juta Kasus

Dilansir SCMP, Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Presiden AS Joe Biden, diperkirakan akan membahas bantuan untuk Korea Utara, dalam kunjungan Biden yang dijadwalkan Jumat ini. 

Korea Utara sejauh ini melaporkan 263.370 tambahan orang dengan gejala demam dan dua kematian baru, sehingga total kasus dugaan Covid-19 mencapai 2,24 juta per-Kamis (19/5/2022) malam waktu setempat.

Sementara itu ada 65 kematian yang tercatat, lapor media pemerintah, KCNA.

Korea Utara tidak memiliki kapasitas pengujian Covid-19 dan belum merinci berapa banyak pasien demam yang terkonfirmasi positif corona.

Namun terlepas dari pandemi ini, Korut mengatakan bahwa pertanian tetap berlanjut dan pabrik-pabrik terus aktif.

Bahkan pemerintah sedang merencanakan pemakaman kenegaraan untuk seorang pensiunan jenderal.

"Bahkan di bawah situasi pencegahan epidemi darurat maksimum, produksi normal dipertahankan di sektor industri utama dan proyek konstruksi skala besar didorong tanpa henti," lapor KCNA.

"Hasil yang baik dilaporkan terus dalam perang anti-epidemi yang sedang berlangsung," katanya.

Badan hak asasi manusia PBB telah memperingatkan konsekuensi "menghancurkan" dari Covid-19 bagi 25 juta orang Korea Utara.

Sementara pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir penyebaran yang tidak terkendali dapat menyebabkan munculnya varian baru yang lebih mematikan.

Para pejabat di Korea Selatan mengaku sulit menarik kesimpulan terkait kondisi tetangganya itu, karena tidak jelas bagaimana Korea Utara menghitung jumlah pasien demam dan Covid-19.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan