Selasa, 19 Agustus 2025

China Pastikan Tidak Berkompromi Jika AS Bantu Militer Taiwan dalam Perang

China langsung menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa negaranya akan melakukan intervensi militer jika China menyerang Ta

Editor: Hasanudin Aco
AFP/SAM YEH
Tentara Taiwan mengoperasikan kendaraan lapis baja CM-32 clouded leopard (kiri) selama demonstrasi di pangkalan militer di Kaohsiung, Taiwan, Kamis (6/1/2022). Latihan tersebut dilakukan untuk menyoroti kesiapan militer Taiwan menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini. Ketegangan antara China dan Taiwan terus meninggi beberapa bulan terakhir, setelah China melakukan latihan militer di dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan. (Sam Yeh/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING  - China langsung menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa negaranya akan melakukan intervensi militer jika China menyerang Taiwan.

"China tidak punya ruang untuk kompromi atau konsesi pada masalah yang melibatkan kepentingan inti China seperti kedaulatan dan integritas teritorial," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin di Beijing, Senin (23/5/2022) seperti dilaporkan Associated Press.

Menurutnya, China akan mengambil tindakan tegas untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan keamanannya.

"Dan kami akan melakukan apa yang kami katakan," tambahnya.

Pernyataan terbaru Biden dianggap sejumlah kalangan sebagai pernyataan tegas dalam beberapa dekade terakhir tentang dukungan negara itu epada Taiwan.

Baca juga: AS akan Hadapi China secara Militer Jika Lakukan Intervensi di Taiwan dengan Paksa

Dalam konferensi pers di Tokyo pada Senin, Biden mengatakan "ya" ketika ditanya apakah dia bersedia terlibat secara militer untuk membela Taiwan jika China menyerbu.

“Itu komitmen yang kami buat,” tegasnya.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan komentar Biden itu tidak mencerminkan perubahan kebijakan.

Kemlu China menasihati Biden untuk tetap patuh pada prinsip satu China.

Wang Wenbin  mendesak pihak AS untuk secara efektif mematuhi prinsip satu-China dan ketentuan dari tiga komunike bersama AS-China.

Juga mematuhi komitmen penting untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan serta  berhati-hati dengan kata-kata dan tindakannya terhadap masalah Taiwan.

"Dan tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan, untuk menghindari kerusakan serius pada situasi di Selat Taiwan dan hubungan China-AS," tutur Wang Wenbin.

Wang lebih jauh menegaskan, China akan mengambil tindakan keras untuk mengamankan kedaulatan dan kepentingan keamanan.

Selama ini, AS masih kerap menghindari membuat jaminan keamanan eksplisit seperti itu ke Taiwan.

Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979, yang mengatur hubungan AS dengan Taiwan, tidak mengharuskan AS turun tangan secara militer untuk membela Taiwan jika China menyerang.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan