Sabtu, 20 September 2025

Korea Utara Luncurkan Tiga Rudal dalam Waktu Kurang dari Satu Jam setelah Biden Tinggalkan Asia

Korea Utara meluncurkan tiga rudal dalam waktu kurang dari satu jam setelah Presiden Amerika Seikat Joe Bide meninggalkan Asia, Rabu (25/5/2022).

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
STR / AFP / KCNA VIA KNS
Rudal balistik antar benua (ICBM) Korea Utara - Korea Utara meluncurkan tiga rudal dalam waktu kurang dari satu jam setelah Presiden Amerika Seikat Joe Bide meninggalkan Asia, Rabu (25/5/2022). 

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga sepakat meningkatkan upaya diplomatik untuk memperkuat pencegahan yang diperluas dan memfasilitasi resolusi sanksi baru PBB melalui panggilan telepon, kata kementerian Seoul.

"Kami meminta DPRK untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut dan terlibat dalam dialog yang berkelanjutan dan substantif," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara.

Unjuk Keku atan Korea Utara

Korea Utara melanjutkan uji coba ICBM pada akhir Maret, mengakhiri moratorium uji coba rudal jarak jauh dan nuklir 2017 yang diberlakukan sendiri di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan AS.

Dalam uji coba pada hari Rabu, ICBM yang diluncurkan diduga terbang 360 kilometer ke ketinggian maksimum 540 kilometer, sedangkan SRBM terbang 760 kilometer ke ketinggian maksimum 60 kilometer, kata JCS.

Jepang melaporkan setidaknya dua peluncuran, salah satunya terbang sekitar 300 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum 550 kilometer, dan yang lainnya dengan jarak sekitar 750 kilometer dan ketinggian maksimum 50 kilometer, kata menteri pertahanan Jepang.

Penyiar Jepang NHK mengatakan rudal itu tampaknya jatuh di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan Korea Utara dapat mengambil tindakan yang lebih provokatif, termasuk uji coba nuklir.

Komando Indo-Pasifik militer AS mengatakan pihaknya mengetahui beberapa peluncuran.

Mereka menyoroti dampak destabilisasi dari program senjata gelap Korea Utara tetapi tidak menimbulkan ancaman langsung.

Baca juga: Berita Foto : Melihat Kondisi Korea Utara yang Diterjang Covid-19

Baca juga: Korea Utara Cegah Penyebaran Covid dengan Pengobatan Rumahan: Kumur Air Garam hingga Minum Teh Jahe

Di Seoul selama akhir pekan, Biden dan Yoon setuju untuk mengadakan latihan militer yang lebih besar dan mengerahkan lebih banyak aset strategis AS jika perlu untuk mencegah uji senjata intensif Korea Utara.

Tetapi mereka juga menawarkan untuk mengirim vaksin Covid-19 ke Korea Utara ketika negara yang terisolasi itu memerangi wabah pertama yang dikonfirmasi, dan meminta Pyongyang untuk kembali berdiplomasi.

Belum ada tanggapan dari Pyongyang atas tawaran diplomatik atau tawaran bantuan, kata Biden saat itu.

Berkurangnya jam kunjungan Biden ke wilayah tersebut juga melihat pembom Rusia dan China terbang berpatroli bersama di dekat zona pertahanan udara Jepang dan Korea Selatan pada hari Selasa.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan