Senin, 8 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Uni Eropa Kemungkinan akan Kabulkan Status Kandidat Ukraina, Langkah Awal untuk Bergabung

Uni Eropa akan membuat rekomendasi tentang apakah Ukraina harus diberikan status kandidat untuk bergabung dengan blok tersebut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
SERGEI SUPINSKY / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen membuat pernyataan setelah pembicaraan mereka di Kyiv pada 11 Juni 2022. Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Ukraina pada 11 Juni 2022 untuk membahas harapan negara itu untuk bergabung dengan blok tersebut. 

Baca juga: Wanita yang Disebut-sebut Pacar Putin Resmi Dapat Sanksi Uni Eropa, Aset Dibekukan dan Larangan Visa

Baca juga: Uni Eropa Sepakat Anggarkan Dana 321 Miliar Dolar AS Untuk Gantikan Impor Minyak Rusia

Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, pejabat senior Uni Eropa, termasuk von der Leyen, terus mendukung untuk menempatkan Ukraina pada jalur cepat ke aksesi Uni Eropa dengan memberikannya status kandidat.

Sejumlah negara Uni Eropa termasuk Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia telah mendukung seruan ini.

Namun, masih ada keraguan di Berlin dan Paris dan ibu kota Eropa Barat lainnya mengenai apakah mungkin untuk memulai proses penerimaan keanggotaan secara formal.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen membuat pernyataan setelah pembicaraan mereka di Kyiv pada 11 Juni 2022. Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Ukraina pada 11 Juni 2022 untuk membahas harapan negara itu untuk bergabung dengan blok tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen membuat pernyataan setelah pembicaraan mereka di Kyiv pada 11 Juni 2022. Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Ukraina pada 11 Juni 2022 untuk membahas harapan negara itu untuk bergabung dengan blok tersebut. (SERGEI SUPINSKY / AFP)

Pada hari Kamis, Bloomberg, mengutip sebuah catatan diplomatik, melaporkan bahwa Denmark percaya Kyiv tidak cukup memenuhi kriteria untuk bergabung dengan UE.

Denmark mengatakan Ukraina masih perlu meningkatkan kerangka legislatif dan kelembagaannya.

Bulan lalu, presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan akan membutuhkan berpuluh-puluh tahun bagi Ukraina untuk diterima ke dalam UE.

Ia menyarankan bahwa Kyiv dapat bergabung dengan "komunitas Eropa paralel" sambil menunggu keputusan.

Para pemimpin UE diharapkan untuk membahas lebih lanjut permohonan Ukraina selama pertemuan puncak tentang masalah ini bulan depan, bersama dengan aplikasi dari Moldova dan Georgia.

Kyiv melihat peluang untuk bergabung dengan UE sebagai cara simbolis dan strategis untuk mengatasi kerentanan geopolitiknya setelah Zelensky sebelumnya mengakui bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO.

Survei terbaru menunjukkan bahwa dukungan untuk keanggotaan UE di kalangan Ukraina telah melonjak hingga 91 % sejak dimulainya invasi.

Rusia, yang menggunakan ketertarikan Ukraina bergabung NATO sebagai alasan melancarkan invasi, menyatakan bahwa keanggotaan Ukraina di Uni Eropa setara dengan bergabungnya Ukraina dengan NATO.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan