Rusia tidak bersih dan tidak merasa malu, kata Menlu Sergei Lavrov
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan kepada BBC bahwa Barat menekan para pejabat PBB untuk menggaungkan berita bohong, tapi
Saya kemudian melanjutkan topik ke hubungan Rusia dan Inggris. Inggris kini berada dalam daftar resmi negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia.
Bulan lalu, menteri luar negeri Inggris mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, mempermalukan dirinya di panggung dunia sehingga "kita harus memastikan dia menghadapi kekalahan di Ukraina".
Bagaimana tanggapan Lavrov?
"Saya pikir bahkan tiada ruang lagi untuk bermanuver," kata Lavrov, "karena baik [Perdana Menteri Boris] Johnson dan [Liz] Truss mengatakan secara terbuka bahwa Rusia harus dikalahkan dan Rusia harus dipaksa bertekuk lutut. Ayo, lakukanlah!"
Ketika ditanya bagaimana Lavrov memandang Inggris saat ini, dia berkata bahwa Inggris "kembali mengorbankan kepentingan rakyatnya demi ambisi politik"
Saya bertanya mengenai dua pria Inggris yang baru-baru ini dihukum mati oleh kelompok separatis Rusia di wilayah timur Ukraina yang diduduki Rusia.
Saat saya memaparkan bahwa dalam pandangan Barat, Rusia bertanggung jawab atas nasib mereka, Lavrov merespons: "Saya sama sekali tidak tertarik tentang pandangan Barat. Saya hanya tertarik pada hukum internasional. Menurut hukum internasional, tentara bayaran tidak diakui sebagai kombatan".
Saya menanggapi bahwa kedua pria itu telah menjalani dinas militer Ukraina dan bukan tentara bayaran, tapi Lavrov mengatakan hal itu harus diputuskan pengadilan.
Dia kemudian menuduh BBC tidak mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada warga sipil di kawasan kekuasaan separatis di kawasan timur Ukraina, "tatkala warga sipil dibombardir oleh pasukan Kyiv selama delapan tahun".
Saya menekankan bahwa selama enam tahun, BBC telah berulang kali menghubungi pimpinan di kawasan yang diduduki separatis guna meminta izin mengunjungi dan menyaksikan kondisi di sana. Kami selalu ditolak masuk.
Rusia menuding Ukraina melakukan genosida. Namun, pada 2021, delapan warga sipil tewas di kawasan-kawasan yang diduduki pemberontak, menurut orang-orang yang menyebut diri "pejabat-pejabat" pro-Rusia. Tahun sebelumnya ada tujuh yang tewas. Saya bilang setiap kematian adalah tragedi, tapi itu tidak tergolong genosida.
Saya mengatakan kepada Lavrov, jika genosida benar-benar terjadi, maka kelompok separatis di Luhansk dan Donetsk akan tertarik membuka pintu untuk wartawan BBC. Mengapa kami tidak diperbolehkan masuk? Tanya saya.
"Saya tidak tahu," kata Lavrov.
Reportase tambahan oleh Paul Kirby.